Bagikan:

JAKARTA - Ketua DPR Puan Maharani masih menjadi buah bibir di media sosial. Publik mencibir raut wajahnya yang cemberut saat membagikan kaos kepada masyarakat di Bekasi, Jawa Barat. 

Dalam video berdurasi satu menit yang viral di medsos, Puan tertangkap kamera seperti sedang marah. Publik pun lantas menyindir dan mengaitkannya dengan wacana pencapresan ketua DPP PDIP itu. 

Menanggapi cibiran publik, politikus senior PDIP Trimedya Panjaitan memberi pembelaan. Menurutnya, kala itu Puan Maharani mungkin dalam kondisi kelelahan di tengah terik matahari. 

"Mbak Puan juga manusia. Mungkin saja pada waktu itu lelah, sehingga ada kesan seperti itu," ujar Trimedya kepada wartawan, Kamis, 29 September. 

Trimedya pun bersaksi, sejauh ini Puan selalu tersenyum saat turun menyapa masyarakat. 

"Sepanjang yang saya tahu, selama turun-turun ke bawah beliau senyum terus,” ungkap anggota Komisi III DPR itu. 

Trimedya pun heran dengan banyaknya cibiran kepada Puan Maharani. Padahal, kata dia, ada juga tokoh lain yang suasananya nampak seperti Puan, namun tidak dipermasalahkan. Dia menilai, apapun terkait Puan pasti ada saja yang diperdebatkan.

“Mbak Puan ini kan enggak boleh ada celah dikit. Kalau yang lain-lain kan, calon lain, ada celah enggak apa-apa,” kata Trimedya.

Sebelumnya, Ketua DPP PDIP Said Abdullah, yang turut dalam rombongan menjelaskan, saat itu Puan tidak sedang marah ataupun murung. Puan, kata dia, hanya terkejut pengawal pribadinya di ring 1 ikut memegangi kaos yang akan dibagikan. 

Said membantah ekspresi Puan dinilai kurang merakyat. Wajah Puan yang nampak terlihat kesal itu, kata dia, usai menegur pengawal yang bekerja di luar tugasnya. 

“Mbak Puan setiap turun ke bawah, ada yang mengiringi 2 ring. Biasanya di ring 1 hanya ngamanin Mbak Puan, tidak memegang kaos, yang pegang kami-kami ini,” ujar Said, Rabu, 28 September.

Legislator dapil Madura, Jawa Timur itu, memastikan Puan sangat ramah jika bertemu dengan masyarakat. Bahkan Puan, kata Said, juga sering turun langsung ke bawah ke pelosok daerah. 

“Kan tentu selain tugas, beliau juga ingin tahu apa sih sesungguhnya yang diinginkan masyarakat, harapannya terhadap pemerintah. Kan gitu,” jelas Said.

Said menyayangkan, video yang viral di media sosial tersebut ditafsirkan seolah-olah apa yang dilakukan Puan selalu salah. Padahal, kata dia, Puan hanya tidak ingin masyarakat berdesak-desakan di kerumunan karena ingin menyapanya langsung. 

“Tapi kemudian itu dibuat gimmick sedemikian rupa. Sudahlah, kita ini kalau mau berpikir sehat, apa iya turun ke masyarakat tiba-tiba marah-marah?,” kata Said.