Sempat Viral Wajahnya Cemberut Saat Bagi-bagi Kaos, Puan Maharani Minta Maaf
Ketua DPR Puan Maharani. (dok DPR)

Bagikan:

JAKARTA - Sempat viral video Ketua DPR Puan Maharani cemberut saat bagi-bagi kaos ke warga yang mengerubunginya. Terkait hal itu, Puan meminta maaf kepada masyarakat.

Puan mengklarifikasi tidak bermaksud memasang wajah judes saat menyapa warga. Namun, dia kesal lantaran para ajudan tak sigap membantunya membagikan kaos di tengah teriknya matahari.

"Pokoknya atas kejadian itu, pada kesempatan ini saya minta maaf kalau kemudian 'kok judes banget sih, kok cemberut banget' saya minta maaf. Karena situasinya pada saat itu panas banget, terik, kemudian rakyat banyak ada yang mau salaman, ada yang minta kaos, tapi tim yang di lapangan harusnya lebih sigap membantu saya dalam bagi-bagi kaos, tapi ternyata tidak sesuai harapan, jadi kemudian terjadilah hal seperti itu," ujar Puan di acara ROSI, dikutip dari kanal YouTube Kompas TV, Jumat, 13 Januari.

Sekali lagi, Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) itu meminta maaf kepada masyarakat atas situasi yang terekam dalam video tersebut.

"Sebagaimana manusia ada juga kadangkala badmood karena panas, rakyat banyak situasinya tidak mendukung, ya saya minta maaf itu aja yang bisa saya katakan, engga ada kata lain," ungkap Puan.

Puan mengatakan saat itu sangat antusias membagikan kaos langsung kepada rakyat. Hanya saja, situasi tidak kondusif akibat ulah para ajudannya. Apalagi, kata dia, banyak masyarakat yang ingin salaman dengannya.

"Kalau lihat video itu, saya enggak marah sama rakyat, enggak cemberut sama rakyat, saya mau 'ayo cepetan ini panas, rakyat segera mau dapat kaos, mau salaman juga', karena sebelumnya salaman-salaman. Karena enggak kondusif ya saya langsung naik mobil. Jadi enggak ada maksud apa apa juga," jelas Puan.

Dia memastikan, penampakan dalam video tersebut bukanlah karakternya. Sebenarnya, kata Puan, dia selalu antusias jika ada agenda menyapa masyarakat. Karenanya dia mengingatkan perangkat pengamanan untuk membantu mempermudah tugasnya ketika mengunjungi rakyat.

"Ngapain sih kita marah-marah kalau enggak perlu, kan saya ke lapangan memang mau ketemu rakyat, mau panas mau hujan terik ya itu resikonya, tapi ya harus dibantu juga sama perangkat pendukung supaya kita nyaman," katanya.

Puan menilai kejadian ini menjadi pembelajaran dan tak boleh berulang di kemudian hari. Apapun yang terjadi, kata Puan, seorang pemimpin harus tersenyum bekerja untuk rakyat.

"Pemimpin dalam situasi apapun ya harus senyum," katanya.