Bagikan:

JAKARTA - Tempat penampungan hewan Australia penuh, dan penantian untuk mengembalikan hewan bisa berlangsung selama delapan bulan karena pemilik hewan peliharaan kembali bekerja, menghadapi kenaikan biaya.

"Selama 20 tahun saya dalam penyelamatan, saya belum pernah melihatnya seperti ini," kata Monika Biernacki, pendiri Monika's Doggie Rescue dari tempat penampungan di pinggiran utara Sydney, melansir Reuters 21 September.

"Jumlah hewan di kandang dan tempat penampungan yang putus asa untuk keluar. Jumlah panggilan, email, teks yang kami dapatkan di sini dari orang-orang yang ingin menyerahkan hewan mereka dan itu tidak pernah berakhir. Ini memilukan," dia menambahkan.

Merawat hewan peliharaan semakin sulit dan mahal, kata Biernacki, yang memulai penampungan pada tahun 2001.

Harga produk yang berhubungan dengan hewan peliharaan naik 12 persen pada semester pertama tahun ini, dua kali lipat dari harga makanan dan minuman manusia, menurut data pemerintah.

Kurangnya rumah sewaan juga membuat lebih sulit untuk menemukan perumahan ramah hewan peliharaan.

Sementara itu, guru sekolah menengah Holly Medcalf membelikan anjingnya Opi selama pandemi dan telah menghabiskan hampir 4.000 dolar Australia untuk kunjungan dokter hewan.

"Anda memiliki semua ide yang sangat bagus ini. Dan kemudian pada kenyataannya, itu sangat banyak tekanan dan kerja keras," sebutnya.

Banyak yang membeli hewan peliharaan sebagai teman penguncian COVID-19, sekarang menyadari tanggung jawab yang mereka miliki, kata Stephen Albin, kepala eksekutif Masyarakat Kesejahteraan Hewan New South Wales.

"COVID adalah waktu yang sangat aneh dan terutama di Australia, di mana kami memiliki penguncian yang panjang. Saya pikir beberapa orang hanya menginginkan persahabatan, sehingga mereka pergi dan mendapatkan hewan peliharaan, mereka mendapat pendamping tetapi mereka tidak begitu mengerti apa yang diperlukan untuk hewan peliharaan," tandasnya.