JAKARTA - Salah satu upaya untuk menekan laju penyebaran pandemi COVID-19 ialah dengan cara jaga jarak atau yang umum disebut physical distancing. Sebuah langkah yang mengharuskan seseorang bekerja, belajar, beribadah dari rumah untuk menjaga jarak dengan orang lain. Alhasil, beberapa orang menjadi terisolasi dan kesepian.
Chris Moysa adalah salah satunya. Dirinya yang berprofesi sebagai guru di Sydney, Australia, memilih mengadopsi hewan peliharaan agar tak sendiri dalam melalui masa-masa darurat pandemi COVID-19 seperti kebanyakan orang Australia lainnya.
Seperti dilansir channelnewsasia, Moysa pun akhirnya mengadopsi seekor kucing bernama Fred untuk dijadikan teman serumah. "Dengan adanya hewan peliharaan yang menemani, dapat membuat kita tersenyum, karena mereka banyak melakukan hal-hal lucu,” katanya, dikutip Kamis, 2 April.
"Mereka bergaul denganmu, mereka tidak menghakimi kamu, cinta dari mereka itu tanpa syarat. Jadi, tak alasan untuk tidak mencintai mereka," kata Moysa sembari membelai Fred, kucing putih dengan tanda hitam kesayangannya.
BACA JUGA:
Tak hanya Moysa, banyak warga Australia lain melakukan hal yang sama. Hal itu diamini oleh Steve Coleman, Kepala Eksekutif di sebuah lembaga pencegahan kekerasan hewan di New South Wales. Dirinya mengungkap jumlah peningkatan orang mengadopsi hewan peliharaan naik signifikan.
"Pada akhir pekan yang baru saja berlalu, kami melihat hampir 300 persen peningkatan adopsi di seluruh negara bagian kami, itu sungguh luar biasa," kata Coleman.
Coleman menambahkan, "hal yang sangat memotivasi adalah melihat banyak orang beralih ke memelihara binatang kesayangan untuk pertemanan selama beberapa minggu ke depan, bahkan berbulan-bulan,” tambah dia.
Meski begitu, Coleman juga berujar, secara administratif, banyak orang yang datang untuk mengadopsi hewan saat ini hanya bersifat sementara. Namun, kalau melirik kebiasaan yang ada, mereka yang sudah terlanjur cinta kepada hewan peliharaannya akan mengambil opsi mengadopsi secara permanen.
Meski saat ini aturan adopsi mengharuskan seseorang untuk dapat ke tempat penampungan hewan, namun karena alasan physical distancing, opsi adopsi melalui telepon dan platform digital sedang disiapkan.
“Beberapa hal yang mungkin harus kita pikirkan adalah opsi adopsi melalui telepon, atau melalui platform digital. Sembari itu, kami berpikir tentang kemungkinan pengiriman hewan kepada orang-orang untuk memastikan bahwa sekali lagi, orang-orang tetap merasa aman," tutup Coleman.