Bagikan:

JAKARTA - Mulai dari anjuran social distancing hingga kini jadi physical distancing, sudah dikeluarkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Gerakan ini dinilai ampuh menekan laju Covid-19 yang belum juga terbendung.

Bagaimana dengan Tanah Abang? Kawasan yang hampir tidak pernah lepas dari kemacetan dan hiruk pikuk pedagang ini, bisakah menerapkan social maupun physical distancing?

Redaksi VOI berkeliling kawasan ini, Senin, 23 Maret lalu. Kami ingin tahu, bisakah warga Jakarta, mematuhi anjuran menjaga jarak dengan orang lain. Simak hasil jepretan fotografer kami, Angga Nugraha yang berkeliling kawasan ini. Tenang saja, kami tak lupa memakai masker dan mencuci tangan usai beraktivitas.

Sosialisasi penggunaan hand sanitizer terus dilakukan. Semoga cairan di dalam alat itu, selalu tersedia.
Tanah Abang memang masih beraktivitas. Masih cukup banyak toko-toko yang berjualan, meski pembeli bisa dihitung dengan jari.
Padahal, sebelumnya, kalau tak mendesak sekali, lebih baik bisa menghindari Tanah Abang. Bukan apa-apa, kawasan ini mengenal jam kosong cuma kalau subuh
Meski sepi, tapi larangan berkerumun sepertinya belum bisa dijalankan dengan baik. Tak ada jarak 1-2 meter antar warga. Padahal virus corona (COVID-19), masih terus mengintai.
Jika tak ada komitmen di antara semua warga, prediksi banyak peneliti kalau jumlah positif COVID-19 di Indonesia bisa melonjak tajam, tinggal menunggu waktu saja.