JAKARTA - Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengatakan, Amerika Serikat dikejutkan dengan Revolusi 1979 dan membuat salah perhitungan mengenai negaranya dalam beberapa dekade terakhir.
Itu dikatakan Khamenei saat berbicara dengan ribuan orang dari Provinsi Qom di Kompleks Imam Khomeini, Teheran Hari Rabu.
"Dalam beberapa dekade terakhir, Amerika telah membuat kesalahan perhitungan tentang Iran. Kata-kata saya terutama ditujukan kepada mereka yang terintimidasi oleh kebijakan AS," kata Khamenei, melansir IRNA 8 Januari.
Pertemuan digelar sebagai dari peringatan pemberontakan Qom tanggal 9 Januari 1978 untuk mendukung mendiang pendiri Republik Iran, Imam Khomeini, dan menentang rezim Pahlavi.
Selama era Pahlavi, Iran adalah benteng kepentingan Amerika Serikat, katanya, seraya mengatakan dari dalam benteng timbul revolusi yang gagal diramal oleh Amerika Serikat.
"Amerika tertipu, tercengang, dan dibutakan, inilah arti salah perhitungan Amerika," jelas Khamenei.
Di bagian lain pernyataannya, Ayatollah Khamenei mengatakan anggapan Iran memiliki hubungan dengan negara-negara Eropa dan karenanya harus memiliki hubungan dengan Amerika Serikat juga keliru.
"Ada perbedaan," katanya.
"Di mana Amerika (bertindak seolah-olah) memiliki Iran, yang direbut kembali dari cengkeramannya (oleh revolusi)," lanjut Khamenei.
Lebih jauh dikatakannya, Amerika Serikat menyimpan dendam yang mendalam terhadap Iran sebagai akibatnya.
Menurutnya, Washington telah mengeluarkan "biaya besar" selama 46 tahun terakhir untuk "merebut kembali Iran" tetapi tidak berhasil.
"AS telah dikalahkan di negara ini dan berusaha untuk menebus kekalahan itu. Oleh karena itu, ia terus bertindak dengan cara yang bermusuhan terhadap bangsa Iran," jelasnya.
BACA JUGA:
Salah satu aspek penting dari "kebijakan yang salah arah" ini adalah penggunaan sanksi ekonomi yang ditujukan untuk melumpuhkan ekonomi Iran, kata Khamenei.
Ia menekankan, kebijakan sanksi sebagian besar telah gagal, karena bangsa Iran telah membuat kemajuan signifikan dalam sains dan teknologi meskipun ada pembatasan.
Ia mengakui, meskipun sanksi telah menyebabkan "beberapa kerugian" bagi ekonomi Iran, sanksi tersebut pada akhirnya gagal mencapai tujuan yang diinginkan.