Setelah Dapat 5 Laporan Pembobolan Minimarket, Polisi Bergerak dan Hasilnya...
Setelah menerima 5 pengaduan kejahatan pembobolan minimarket, polisi bergerak cepat dan meringkus pelaku Jabrik dan kawan-kawan. (Foto Rizky Sulistio)

Bagikan:

JAKARTA - Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Budi Sartono menjelaskan, penangkapan ketiga spesialis pembobol minimarket dilakukan setelah Polres Metro Jakarta Timur mendapat 5 laporan kejadian pencurian di lima titik wilayah berbeda.

Selanjutnya, Kombes Budi membentuk tim khusus dari Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) untuk mengungkap kasus tersebut. "Sebelumnya mendapat laporan dari pihak minimarket, kejadian ada di beberapa minimarket. Akhirnya saya memerintahkan Kasat Reskrim dan membentuk tim khusus karena pelaku spesialis," kata Kombes Budi Sartono kepada wartawan, Jumat, 9 September.

Selanjutnya penyelidikan pun dilakukan okeh Tim Resmob Polres Metro Jakarta Timur. Setelah dilakukan pendalaman, walhasil, komplotan spesialis pembobol minimarket itu berhasil diringkus.

Otak dari aksi kejahatan itu diketahui dilakukan oleh tersangka S alias Jabrik. S alias Jabrik berperan sebagai kapten aksi perampokan di sejumlah minimarket di kawasan Jakarta Timur dan Jakarta Selatan. "Tim resmob bisa mengidentifikasi ciri pelaku dan membuntuti. Dan kebetulan (tersangka) tertangkap tangan saat melakukan kegiatan pencurian minimarket di Cinere, Jakarta Selatan," paparnya.

Sebelumnya diberitakan, tiga spesialis pelaku pembobol minimarket dibekuk Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Metro Jakarta Timur. Ketiga tersangka berinisial S alias Jabrik, Maman dan Haryono alias Koplek ditangkap di kawasan Cinere, Jakarta Selatan usai menjalankan aksi pencurian di minimarket.

Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Budi Sartono mengatakan, ketiga tersangka telah melakukan 11 kali kejadian perampokan minimarket dengan modus bobol atap. "11 kejadian ini dilakukan selama 2 bulan terakhir. Aksi terbanyak di Jakarta Selatan, di Jakarta Selatan ada 6 TKP kejadian dan di Jakarta Timur ada 5 TKP kejadian. Paling banyak kejadian di Jakarta Selatan. Mereka menjual hasil curian itu ada yang ke pasar dan ada yang dijual putus," ujar Kombes Budi Sartono kepada wartawan, Jumat, 9 September.