AS Kucurkan Rp1,3 Triliun Bantu Ukraina Bersihkan Ranjau Darat, Pembantu Presiden Zelensky: Luas Lahannya Mencapai 160 Ribu Kilometer Persegi
Ilustrasi senjata Rusia yang gagal meledak di Ukraina. (Wikimedia Commons/State Emergency Service of Ukraine)

Bagikan:

JAKARTA - Departemen Luar Negeri Amerika Serikat menyetujui bantuan senilai 89 juta dolar AS atau sekitar Rp1.322.540.000.000 untuk membantu Ukraina melengkapi dan melatih 100 tim, guna membersihkan ranjau darat dan persenjataan yang tidak meledak selama satu tahun, kata seorang pejabat, Selasa.

Pendanaan tersebut merupakan program penghapusan ranjau terbesar AS di Ukraina, di mana pejabat tersebut membandingkan tantangan Ukraina dengan upaya untuk melucuti persenjataan yang tidak meledak di Vietnam, Kamboja dan Laos setelah perang Amerika tahun 1960-an dan 70-an di Asia Tenggara.

"Jika Anda melihat beberapa konflik di masa lalu yang tidak begitu jauh, Perang Vietnam misalnya, kami masih membersihkan persenjataan di Asia Tenggara 50 tahun setelah perang itu berakhir. Ini mungkin setara dengan itu," kata pejabat itu, melansir Reuters 10 Agustus.

Program ini akan dijalankan melalui kontraktor dan organisasi non-pemerintah kata pejabat itu. Dia mengatakan uang itu, yang sebagian berasal dari permintaan anggaran terkait Ukraina, tidak hanya akan mendanai pelatihan, tetapi juga peralatan pendeteksi ranjau dan pemindahan tanah khusus jika diperlukan.

Terpisah, Seorang pejabat Ukraina mengatakan bantuan itu ditujukan untuk salah satu tugas terpenting negara itu.

"Menurut perkiraan kami, 160.000 kilometer persegi tanah Ukraina membutuhkan pembersihan ranjau, yang kira-kira seukuran gabungan Virginia, Maryland dan Connecticut," jelas Andriy Yermak, ajudan utama Presiden Volodymyr Zelensky.

"Bantuan ini akan mempercepat pemulihan Ukraina," tulis kepala staf Zelenskiy dalam sebuah unggahan Telegram.

Diketahui, Amerika Serikat adalah pendukung keuangan utama pemusnah senjata konvensional, menurut laporan Departemen Luar Negeri, dan telah memberikan bantuan lebih dari 4,2 miliar AS ke lebih dari 100 negara dari 1993 hingga 2021. Selain itu, Amerika Serikat juga merupakan pengekspor senjata terbesar di dunia.