Pantau Perilaku Pengemudi untuk Kurangi Risiko Kecelakaan, Operator Taksi di Sharjah Gunakan Kecerdasan Buatan
Ilustrasi taksi di Sharjah, Uni Emirat Arab. (Sumber: Sharjah Taxi via The National News)

Bagikan:

JAKARTA - Jika tidak ada halangan, taksi di Sharjah, Uni Emirat Arab akan memiliki sistem kecerdasan buatan (AI) baru, untuk memantau perilaku pengemudi taksi dalam upaya mengurangi kecelakaan.

Operator Sharjah Taxi mengatakan, teknologi itu akan mendeteksi pengemudi yang mengantuk atau mereka yang menggunakan ponsel di belakang kemudi. Sensor dan kamera akan dipasang di kendaraan untuk memantau dan mendeteksi pola mengemudi secara real time.

Khalid Al Kindi, direktur eksekutif Sharjah Taxi mengatakan, 'taksi pintar' akan dilengkapi dengan unit data seluler yang terhubung ke sistem terintegrasi.

"Teknologi ini akan membantu kami untuk memahami kinerja pengemudi di jalan secara berkelanjutan," kata Al Kindi dalam sebuah pernyataan, melansir The National News 3 Agustus.

"Tujuan kami untuk meningkatkan tingkat layanan yang diberikan kepada publik dengan standar keamanan dan keselamatan tertinggi," tandasnya.

"Sistem akan menganalisis alasan di balik perilaku pengemudi yang salah, seperti menggunakan telepon saat mengemudi, mengantuk, atau terganggu saat mengemudi," sebut Al Kindi.

Sistem memantau kondisi mobil, termasuk efisiensi komponen elektronik, untuk mendeteksi adanya penyalahgunaan taksi oleh pengemudi.

“Sistem ini membantu mengatur arus lalu lintas dan memfasilitasi akses ke tempat-tempat utama,” kata Al Kindi.

Sistem notifikasi akan membantu petugas mengidentifikasi dan memahami alasan mengemudi yang buruk, serta membantu menyusun penilaian komprehensif kinerja di jalan.

Nantinya, seluruh armada taksi tersebut akan terhubung ke pusat kendali yang akan mengoperasikan hampir 750 taksi di Sharjah.

Diketahui, kamera keamanan dipasang di taksi Abu Dhabi pada tahun 2015 untuk memantau perjalanan guna memastikan keselamatan pengemudi dan penumpang.

Dubai memperkenalkan sistem AI baru untuk taksinya pada tahun 2020, untuk memantau dan memonitor perilaku pengemudi. Otoritas Jalan dan Transportasi emirat mengatakan, teknologi itu akan digunakan untuk mendeteksi pengemudi yang mengantuk dan terganggu.

Pada Maret 2021, Ras Al Khaimah memperkenalkan sistem AI baru untuk memantau pengemudi bus dan taksi. Dikenal sebagai Shaheen, sistem ini mencakup kamera yang dipasang di bagian depan setiap bus dan taksi, untuk menilai tingkat stres dan tanda-tanda kelelahan di wajah pengemudi.

Sistem ini juga melacak kecepatan kendaraan dan dapat memastikan apakah pengendara mengerem terlalu keras, berbelok tiba-tiba atau terganggu.