JAKARTA - Penduduk Sharjah, Uni Emirat Arab akan segera dapat menaiki dua bus listrik, seiring dengan upaya emirat ini untuk terus mengembangkan pilihan transportasi yang lebih berkelanjutan.
Kendaraan baru ini diluncurkan oleh Otoritas Jalan dan Transportasi Sharjah (RTA), bersama dengan 10 taksi listrik baru.
Penambahan terbaru pada armada emirat ini merupakan langkah selanjutnya dalam menawarkan opsi yang lebih ramah lingkungan bagi penumpang, sebuah proyek yang juga mencakup pengenalan lebih dari 750 kendaraan listrik.
Armada kendaraan listrik Tesla Model S dan Model 3 juga akan segera diluncurkan di Sharjah.
"Jaringan transportasi umum di emirat ini melayani setiap komunitas perumahan, kantor pemerintah dan distrik bisnis, memberikan pengalaman yang nyaman, dapat diandalkan dan aman tanpa menyebabkan kerusakan lingkungan atau polusi," sebut RTA dalam sebuah pernyataan, dilansir dari The National News 2 Agustus.
Otoritas tersebut mengatakan, transisi menuju solusi transportasi ramah lingkungan telah dilakukan secara bertahap dan tegas, yang mencerminkan komitmen emirat terhadap kelestarian lingkungan.
"Pengembangan infrastruktur transportasi yang berkelanjutan dan ketergantungan pada energi bersih selaras dengan transisi UEA menuju ekonomi hijau," jelas RTA.
RTA merencanakan peningkatan tingkat konversi taksi menjadi hibrida, yang pada akhirnya bertujuan untuk mencapai 100 persen, naik dari target 65 persen tahun lalu.
Bulan ini, RTA emirat mengumumkan sedang menguji coba kendaraan listrik Skywell buatan Cina selama tiga bulan untuk layanan limusinnya.
BACA JUGA:
Pada Bulan Februari, Dubai mengumumkan semua taksi di emirat akan bertenaga hibrida, listrik, atau hidrogen pada tahun 2027.
"Rencana lima tahun ... bertujuan untuk mengubah seluruh armada taksi menjadi (kendaraan) yang sepenuhnya ramah lingkungan dalam waktu lima tahun untuk mencapai target 100 persen," Mattar Al Tayer, direktur jenderal dan ketua RTA Dubai, mengatakan pada saat itu.