JAKARTA - Perdana Menteri India Narendra Modi menjanjikan pemerintahannya akan menemukan solusi atas krisis di Manipur, membawa perdamaian bagi negara bagian yang telah dilanda kekerasan etnis selama 100 hari terakhir, setelah mengalahkan mosi tidak percaya dengan suara mayoritas kemarin.
PM Modi berbicara pada hari ketiga mosi tidak percaya di parlemen terhadap Pemerintahan Partai Bharatiya Janata (BJP), atas ketidakmampuannya untuk mengendalikan kekerasan mematikan di negara bagian timur laut, yang sejauh ini telah menyebabkan setidaknya 180 orang meninggal dan membuat lebih dari 60.000 orang kehilangan tempat tinggal.
"Orang-orang menghadapi masalah, banyak orang telah kehilangan anggota keluarga mereka, kejahatan berat telah dilakukan terhadap wanita," kata PM Modi dalam pidato penutupnya yang berdurasi lebih dari dua jam, melansir The National News 11 Agustus.
"Saya ingin meyakinkan Anda, mereka yang bersalah tidak akan diampuni. Pemerintah pusat dan negara bagian sedang melakukan segala upaya, lanjutnya.
"Saya ingin mengatakan kepada para wanita, anak perempuan, saudara perempuan dari Manipur, bangsa ini berdiri bersama Anda. Kita akan bersama-sama menemukan solusi untuk krisis ini dan perdamaian akan kembali terjadi," janji PM Modi.
"Saya jamin bahwa di Manipur, semua upaya akan dilakukan untuk mempercepat laju pembangunan Manipur," tandasnya.
BACA JUGA:
Diketahui, mosi tidak percaya diinisiasi oleh aliansi partai-partai oposisi yang baru dibentuk bernama INDIA minggu lalu, menuduh Pemerintahan PM Modi tetap diam atas kekerasan yang terus berlanjut, meskipun puluhan ribu pasukan keamanan telah dikerahkan di wilayah tersebut.
Manipur, yang berbatasan dengan Myanmar, diperintah oleh BJP yang dipimpin oleh PM Modi.
Ini adalah pertama kalinya ia berbicara tentang kekerasan etnis di negara bagian timur laut ini. Selain itu, ini merupakan mosi tidak percaya kedua terhadap PM Modi, sejak partainya berkuasa pada tahun 2014.