JAKARTA - Kebakaran hutan di Maui telah menewaskan sedikitnya 53 orang, mengubah kota resor Lahaina menjadi reruntuhan yang membara yang membutuhkan waktu bertahun-tahun dan miliaran dolar untuk dibangun kembali, kata pejabat Hawaii.
Ribuan orang akan membutuhkan perumahan segera, Gubernur Hawaii Josh Green mengatakan pada konferensi pers, memperkirakan sebanyak 1.000 bangunan rusak atau hancur,
"Dibutuhkan waktu bertahun-tahun untuk membangun kembali Lahaina," kata Green, melansir Reuters 11 Agustus.
"Kita perlu menampung ribuan orang," lanjut Green, ketika para pejabat mulai menyusun rencana untuk menampung para tunawisma baru di hotel dan properti sewaan turis.
Kebakaran yang bergerak cepat membuat Pulau Maui lengah, setelah setidaknya tiga kebakaran besar terjadi pada Hari Selasa, memotong sisi barat pulau.
Ribuan turis berusaha meninggalkan Maui, banyak dari mereka berkemah di bandara menunggu penerbangan.
Lebih banyak orang menderita luka bakar, menghirup asap dan cedera lainnya. Upaya pencarian dan penyelamatan terus berlanjut, dan ribuan orang telah melarikan diri ke tempat penampungan darurat atau meninggalkan pulau itu.
Vixay Phonxaylinkham, seorang turis dari Fresno, California, mengatakan dia terjebak di Front Street Lahaina dengan mobil sewaan bersama istri dan anak-anaknya saat api mendekat, memaksa keluarga tersebut untuk meninggalkan mobil dan melompat ke Samudra Pasifik.
"Kami mengapung sekitar empat jam," kata Phonxaylinkham dari bandara sambil menunggu penerbangan dari pulau itu, menjelaskan bagaimana mereka berpegangan pada potongan kayu untuk mengapung.
"Itu adalah liburan yang berubah menjadi mimpi buruk. Saya mendengar ledakan di mana-mana, saya mendengar teriakan, dan beberapa orang tidak berhasil. Saya merasa sangat sedih," urainya.
Sementara itu, Maui County mengumumkan jumlah korban tewas bertambah 17 orang, sehingga menjadi 53 jiwa hingga Hari Kamis
Diketahui, sejauh ini kebakaran tersebut merupakan bencana terburuk yang menimpa Hawaii sejak 1960, satu tahun setelah menjadi negara bagian Amerika Serikat, ketika tsunami menewaskan 61 orang.
Sementara itu, nasib beberapa kekayaan budaya Lahaina masih belum jelas. Pohon beringin setinggi 60 kaki (18 meter) bersejarah yang menandai tempat di mana istana abad ke-19 Raja Hawaii Kamehameha III berdiri masih berdiri, meskipun beberapa dahannya tampak hangus, menurut seorang saksi Reuters.
BACA JUGA:
Di Washington, Presiden AS Joe Biden menyetujui deklarasi bencana untuk Hawaii, yang memungkinkan individu dan pemilik bisnis yang terkena dampak untuk mengajukan perumahan federal dan hibah pemulihan ekonomi.
Penyebab kebakaran hutan Maui belum ditentukan, kata para pejabat, tetapi Layanan Cuaca Nasional mengatakan vegetasi kering, angin kencang, dan kelembapan rendah memicu kebakaran tersebut.
Kebakaran hutan terjadi setiap tahun di Hawaii, menurut Thomas Smith, seorang profesor geografi lingkungan di London School of Economics and Political Science, tetapi kebakaran tahun ini terjadi lebih cepat dan lebih besar dari biasanya.