Bagikan:

JAKARTA - Dubai Taxi Corporation (DTC) mulai menggunakan kecerdasan buatan (AI) untuk melacak kinerja 14,500 pengemudi dan 7,200 kendaraan yang dioperasionalkannya.

DTC mengatakan akan menggunakan teknologi di pusat kendalinya untuk memantau taksi, limusin, bus sekolah, bus umum dan sepeda motor.

Pusat kendali ini membantu DTC, anak perusahaan Otoritas Jalan dan Transportasi Dubai (RTA), untuk menyediakan layanan taksi dan angkutan umum di area yang paling membutuhkannya.

"Pusat ini membantu pejabat senior dalam mengambil keputusan dengan cepat dan efisien, selain menyediakan jadwal penting untuk acara yang diselenggarakan di Dubai, untuk mendistribusikan armada taksi sesuai permintaan dan mengarahkan kendaraan kosong ke area dengan permintaan tinggi," terang direktur operasi armada DTC Ammar Al Braiki, melansir The National News 25 Oktober.

Teknologi kecerdasan buatan juga memantau perilaku pengemudi dan melacak rute kendaraan yang mencakup 1.000 bus sekolah, 600 sepeda motor pengantaran, dan 400 limusin.

DTC mengatakan, pihaknya telah memberikan penekanan yang signifikan pada pemantauan perjalanan bus sekolah, untuk memastikan keselamatan siswa dan kedatangan tepat waktu di sekolah dan rumah.

Selain memantau pengoperasian 5.200 taksi, pusat ini juga memberikan dukungan kepada pengemudi, menanggapi kebutuhan mereka hingga mengukur efisiensi pergerakan kendaraan sehari-hari.

Pada Bulan Agustus, Dubai, Uni Emirat Arab memperkenalkan bus berteknologi tinggi baru yang memiliki serangkaian fitur pintar, termasuk kamera dan sistem pengawasan untuk memastikan tidak ada anak yang tertinggal di dalam bus pada akhir perjalanan dan untuk memantau pergerakan murid saat transit.

Sedangkan sistem identifikasi frekuensi radio memungkinkan untuk mencatat secara elektronik, siswa mana yang berada di dalam pesawat dengan menggunakan tanda khusus.

Tak hanya itu, bus-bus tersebut juga dilengkapi dengan pelacakan GPS dan sistem pencegah kebakaran otomatis.

Bus juga memiliki sistem peringatan yang terhubung langsung ke pusat kendali jika terjadi keadaan darurat.

Diketahui, bus sekolah di Abu Dhabi juga dilengkapi dengan kamera khusus untuk mengidentifikasi pengemudi yang tidak berhenti jika ditunjukkan oleh tanda berhenti kendaraan yang dapat dibuka, yang digunakan saat siswa hendak turun.

Bagi pengendara yang tidak berhenti, dikenakan denda 1.000 dirham dan mendapat 10 poin hitam.