Kemenkes Tingkatkan Wisata Kesehatan Lewat Transformasi Mutu Layanan
ILUSTRASI DOK VOI

Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) berkontribusi dalam upaya peningkatan wisata kesehatan atau Wellness Tourism di Indonesia melalui rangkaian transformasi kesehatan untuk peningkatan mutu layanan bagi wisatawan.

"Transformasi kesehatan yang dilakukan berfokus kepada pengembangan sistem kesehatan yang dapat memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat sehingga dapat bersaing dengan pelayanan kesehatan di negara lain," kata Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono dilansir ANTARA, Jumat, 5 Agustus.

Mengacu pada data Persatuan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) 2021, Dante menyebutkan, 44 rumah sakit di Indonesia telah mengantongi akreditasi internasional.

Sebanyak 26 di antaranya sudah memiliki sertifikat dari Joint Commission International (JCI) dan satu rumah sakit telah mendapatkan akreditasi dari Accreditation Council of Health Care Standard.

Kemudian 13 rumah sakit terakreditasi oleh komite akreditasi rumah sakit internasional dan empat rumah sakit terakreditasi internasional.

"Tak hanya rumah sakit yang telah terakreditasi di skala internasional, sejumlah Puskesmas, griya kesehatan, dan sarana pelayanan kesehatan juga telah di dukung SDM terlatih yang siap mendukung terwujudnya wisata kesehatan," katanya.

Inovasi-inovasi layanan kesehatan pun terus dilakukan. Salah satunya dengan menghadirkan paket wisata yang terdiri atas wisata pelayanan yang terintegrasi dengan wisata alam, wisata artifisial, dan diakhiri dengan wisata belanja dan kuliner.

"Saat ini beberapa rumah sakit di Indonesia telah menyediakan outlet jamu tradisional dan pelayanan pijat tradisional untuk kebugaran guna menarik minat wisatawan untuk memanfaatkan Wellness Tourism di Indonesia," katanya.

Dalam menghadapi tantangan di bidang wisata kesehatan, Kemenkes telah mengembangkan layanan sistem informasi digital, pelayanan kesehatan online, robotisasi, dan telemedicine guna mempersingkat waktu pelayanan.

Kemenkes juga berupaya memberikan pelayanan terjangkau dengan mutu yang baik seraya menargetkan efektivitas biaya melalui health technology assesment yang optimalisasi asetnya sudah berjalan baik.

"Medical tourism tidak hanya memberikan dampak positif dalam peningkatan devisa negara, tetapi juga meningkatkan kualitas kesehatan, peningkatan jumlah tenaga medis profesional, serta kontribusi pada pengembangan daerah tujuan wisata," katanya.

Sebagai upaya pendukung, Kemenkes menerapkan strategi dalam pengembangan wisata kesehatan mulai dari mempermudah akses masyarakat dan wisatawan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan, meningkatkan mutu pelayanan termasuk sarana dan prasarana di fasilitas kesehatan.

Kemenkes juga melakukan pemerataan distribusi dan peningkatan kompetensi tenaga kesehatan melalui pelatihan berkelanjutan, serta melakukan pendampingan dalam mempersiapkan kelembagaan pariwisata kesehatan di rumah sakit dan usaha kebugaran prioritas, serta memfasilitasi penetapan rumah sakit sebagai pelayanan wisata medis.

Strategi tersebut dilaksanakan dengan menerapkan prinsip good hospital governance and good clinical governance yang didukung oleh sistem informasi dan komunikasi yang memadai.

"Saya sangat mengapresiasi upaya yang telah dilakukan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi kreatif bersama kementerian dan industri juga badan usaha lainnya yang telah bekerja sama melalui penyelenggaraan ini," katanya.