Akhyar Nasution: Semua Partai Diborong tapi Kita Tidak Takut, Kekuatan Kita Ada di Ulama
Calon wali kota Medan Akhyar Nasution dalam kegiatan AMAN Bersama Wasilah Ulama (DOK. Timses)

Bagikan:

MEDAN - Calon Wali Kota Medan Akhyar Nasution berbicara soal kontestasi Pilkada Medan dengan pesaing Bobby Nasution yang didukung banyak partai. Akhyar yang berpasangan dengan calon wakil wali kota Salman Alfarisi di Pilkada Medan menegaskan tidak takut menghadapi koalisi besar Bobby Nasution-Aulia Rachman.

"Semua partai diborong. Beruntung ada Demokrat dan PKS. Tapi melawan banyak partai kita tidak takut Pak. Karena kekuatan kita ada di ulama, tokoh agama, tokoh adat, ustaz dan ustazah serta tokoh masyarakat,  kami yakin doa dan selawat bisa mengantarkan kami menjadi wali kota dan wakil wali kota Medan," kata Akhyar dalam kegiatan AMAN Bersama Wasilah Ulama di Medan, Rabu, 11 November.

Akhyar Nasution, calon nomor urut 1 di Pilkada Medan ini menegaskan kota Medan memiliki keberagaman. Warganya rajin beribadah dan anak mudanya hormat kepada orang tua. Nilai-nilai kehidupan ini disebut Akhyar harus dipertahankan.

"Karena membangun kota adalah membangun peradaban. Fisik kota pasti kita bangun untuk mendukung, namun menjadi masyarakat madani adalah inti menjadikan Medan beradab dan berkarakter," tutur Akhyar.

Akhyar Nasution juga merujuk kepada kepemimpinan khalifah Umar Bin Khattab, yang tak membiarkan ada rakyatnya yang kelaparan. Maka dirinya juga memiliki program ATM Beras dan memajukan kawasan Medan Utara.

"Di Medan ada sekitar 2.000 masjid, kita akan upayakan ada ATM Beras. Nantinya, masyarakat yang mampu menyumbang beras dan yang tak mampu memanfaatkan berasnya itu. Semua transaksinya akan dikelola oleh pengurus masjid, sehingga tak ada masyarakat yang lapar. Kami juga akan maksimalkan waktu 3 tahun setengah apa yang dikerjakan. Yang jelas kita akan pakai skala prioritas," kata dia.

Sementara itu, Kordinator Wasilah Ulama Medan Utara, ustaz Hafifuddin Akbar,  menegaskan jika tokoh agama, tokoh adat dan masyarakat bukanlah tim pemenangan. 

“Berkumpulnya para ulama adalah untuk berdoa dan selawat mudah-mudahan kekuatan doa dan shalawat bisa mengantarkan cita-cita kami dan pak Akhyar dan Salman menjadi pemimpin Kota Medan," ujarnya.

Acara ini dihadiri 20 tokoh adat Medan Utara, serta para ustaz dan ustazah dari Medan Deli, Medan Belawan, Medan Labuhan serta Medan Marelan. Kegiatan itu juga diselingi pemakaian songket,  tepung tawar dan upah-upah kepada calon pemimpin Kota Medan.