Bagikan:

JAKARTA - Warga Jalan Kemuning, Bendungan, RT 05/01, Kelurahan Rawa Bunga, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur semakin resah atas maraknya aksi premanisme di lokalisasi prostitusi Gunung Antang, Jakarta Timur.

Pasalnya, lokalisasi prostitusi yang berada di lahan milik PT KAI itu kerap membuat keonaran. Bahkan sering terjadi aksi kriminalitas yang menimbulkan banyak korban jiwa di kawasan prostitusi terselubung itu.

Salah satu warga berinisial HB (45) mengaku resah atas peristiwa penyerangan sekelompok preman bersenjata tajam yang terlihat beringas terhadap warga di wilayahnya.

"Sangat resah sekali, apalagi terjadi hal seperti ini. Menurut informasi warga, kemarin (Minggu, 12 Juni, dini hari) mereka nyerang warga dengan hujan batu dan membawa senjata tajam di RW 01," ujarnya kepada VOI di lokasi pengeroyokan terhadap warga Jalan Kemuning Bendungan, RW 01, Jatinegara, Senin, 13 Juni.

Kemudian peristiwa susulan penyerangan terhadap warga kembali terjadi pada Minggu, 12 Juni malam hingga Senin, 13 Juni dini hari tadi.

"Senin, 13 Juni, dini hari sekitar pukul 02.52 WIB, sekelompok preman itu menyerang warga lagi. Banyak rumah warga rusak akibat lemparan batu dan ditembaki," ujarnya.

Aksi penyerangan sekelompok preman terhadap warga itu terjadi setelah penjagaan aparat Kepolisian mulai kendur.

"Kejadian setelah petugas kepolisian meninggalkan lokasi kejadian, kemudian terjadi penyerangan lagi. Malah ditemukan proyektil seperti peluru senjata api di salah satu rumah warga," katanya.

Selanjutnya proyektil peluru itu diserahkan warga ke Polsek Jatinegara untuk dijadikan sebagai barang bukti. Warga berharap aparat kepolisian dapat menindak tegas kelompok preman yang Resahkan warga.

"(resah) Pastinya, warga pun dari kemarin sudah mendatangi saya dan LMK serta pengurus lainnya untuk menindaklanjuti masalah ini. Karena bikin resah dan mencekam, tidak nyaman (warga)," katanya.

HB mengatakan, empat orang warganya yang menjadi korban penyerangan itu telah membuat laporan kepolisian terkait pengeroyokan ke Polres Metro Jakarta Timur dengan nomor LP/B/1274/VI/2022/SPKT Polres Metro Jakarta Timur.

"Warga yang terkena luka sudah membuat laporan ke Polres Jakarta Timur," ucapnya.

Warga meminta pihak Kepolisian mengambil langkah tegas dengan menangkap para pelaku pembacokan.

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur AKBP Ahsanul Muqqafi membenarkan adanya laporan kejadian pengeroyokan terhadap warga ke Polres Metro Jakarta Timur. Kasusnya pun dalam penanganan Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Metro Jakarta Timur.

"Secepatnya ditindaklanjuti," tegasnya saat dihubungi VOI, Senin, 13 Juni, siang.