Warga yang Diserang Preman Gunung Antang Sebut Aksi Pembacokan Buntut Tertangkapnya Maling Kotak Amal
Korban pembacokan kelompok preman di jatinegara/ Foto: Rizky Sulistio/ VOI

Bagikan:

JAKARTA - Aksi pengeroyokan terhadap empat orang warga yang dilakukan oleh sekelompok preman bersenjata tajam dari lokalisasi prostitusi Gunung Antang, diduga dipicu rasa dendam.

Menurut informasi yang dihimpun VOI dari salah satu narasumber di lokasi kejadian, peristiwa bermula dari adanya aksi pencurian kotak amal milik masjid Al-Barokah di Jalan Kemuning, Bendungan, RW 01, Kelurahan Rawa Bunga, Jatinegara, beberapa hari lalu.

Pelaku pun sempat diamankan warga setempat. Setelah di interogasi warga, pelaku pencurian kotak amal masjid mengaku bekerja di salah satu tempat 'esek-esek' lokalisasi prostitusi Gunung Antang, Jakarta Timur.

"Awalnya pencurian kotak amal yang terjadi sekitar 10 hari lalu. Dia (pencuri kotak amal) salah satu orang dari penjaga kamar di tempat prostitusi Gunung Antang," ucap WI, salah satu warga kepada VOI di lokasi, Senin, 13 Juni.

Selanjutnya, kasus pencurian kotak amal milik masjid itu sempat dilakukan mediasi secara kekeluargaan. Kasus pencurian kotak amal itu pun dinyatakan selesai setelah berdamai.

"Setelah sudah damai, tiba- tiba kemarin tanggal 12 Juni pukul 02.00 dinihari, wilayah "

Akibat aksi penyerangan itu, sebanyak empat orang warga menjadi korban pengeroyokan dan pembacokan senjata tajam.

Dua orang diantaranya mendapati luka bacokan di punggung kanan, dan dua lainnya mengalami lebam disekujur tubuh akibat dihantam benda tumpul.

"Warga luka sebanyak empat orang. Rumah warga juga rusak, ada satu rumah," katanya.

Sebelumnya diberitakan, sekelompok preman bersenjata tajam menyerang permukiman warga di kawasan Jatinegara, Jakarta Timur.

Sedikitnya, empat orang warga menjadi korban salah sasaran aksi pengeroyokan oleh sekelompok preman bersenjata tajam di Jalan Kemuning, Bendungan, RT 05/01, Kelurahan Rawa Bunga, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur.

Akibat pengeroyokan itu, dua orang warga berinisial RH dan SI mengalami luka bacok senjata tajam di bagian punggung atas. Sementara dua warga lainnya berinisial SP dan RK mendapati lebam disekujur tubuh akibat dipukul benda tumpul oleh sekelompok preman.

RH dan SI dikeroyok pelaku secara membabi buta. Menurut informasi yang dihimpun VOI, kejadian pengeroyokan bermula ketika RH, SI, SP dan RK tengah membeli makanan nasi uduk di lokasi kejadian pada Minggu, 12 Juni, sekitar pukul 02.10 WIB.

Kemudian tiba-tiba datang segerombol preman dari arah lokalisasi prostitusi Gunung Antang, Jakarta Timur, menyatroni warga yang tengah membeli nasi uduk.

Kemudian korban didekati oleh para pelaku. Tanpa sebab yang jelas, sejumlah korban pun dibacoki sekelompok pelaku bersenjata tajam secara membabi buta. Setelah melakukan pengeroyokan, para pelaku pun kabur.