JAKARTA - SRD, salah satu preman lokalisasi Gunung Antang pelaku penembakan dan serangkaian aksi penyerangan terhadap permukiman warga Jalan Kemuning, RW 01, Kelurahan Rawa Bunga, Kecamatan Jatinegara, berhasil diringkus Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Metro Jakarta Timur.
Dari pengakuannya, SRD merupakan pelaku pembacokan terhadap dua orang warga dan penembakan aksi penyerangan ke rumah warga di Jalan Kemuning, RW 01, Kelurahan Rawa Bunga, Jatinegara.
Polisi menyita sepucuk senjata api rakitan jenis revolver milik tersangka SRD. Selain senjata api, polisi juga menyita barang bukti 9 butir peluru tajam, sebilah golok dan 1 butir proyektil peluru milik SRD.
"Kemarin sempat ada berita viral, ada penyerangan dari Gunung Antang terhadap warga Kampung Kemuning di wilayah Jatinegara. Ada korban karena pembacokan dan ada letusan senjata api yang mengenai salah satu rumah," kata Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Budi Sartono saat dikonfirmasi VOI, Minggu, 19 Juni.
Setelah menerima laporan korban pembacokan dan pengeroyokan dengan nomor LP/B/1274/VI/2022/SPKT Polres Metro Jakarta Timur, polisi mulai melakukan penyelidikan.
"Dari hasil penelusuran, kemudian tim reskrim dan Polsek jajaran mengadakan penyelidikan. Kita ketahui ada tiga orang pelaku yaitu SRD dan HRS (DPO) serta HD (DPO). Tersangka SRD sudah dilakukan penangkapan," ujarnya.
Kepada polisi, tersangka SRD telah mengakui bahwa senjata api tersebut merupakan miliknya.
"Yang bersangkutan sudah mengakui (kepemilikan senjata) senjata apinya dan proyektil nya. Tersangka ini yang melakukan pembacokan terhadap korban," katanya.
Saat ini polisi masih melakukan pencarian dua pelaku lainnya yang terlibat aksi pengeroyokan dan pembacokan berinisial HRS dan HD.
"Untuk dua orang pelaku masih kita lakukan pengejaran. Proses masih tetap berjalan," tegasnya.
Sebelumnya diberitakan, aksi pengeroyokan terhadap empat orang warga RW 01 Kelurahan Rawa Bunga yang dilakukan oleh sekelompok preman bersenjata tajam dari lokalisasi prostitusi Gunung Antang, diduga dipicu rasa dendam.
Menurut informasi yang dihimpun VOI dari salah satu narasumber di lokasi kejadian, peristiwa bermula dari adanya aksi pencurian kotak amal milik masjid Al-Barokah di Jalan Kemuning, Bendungan, RW 01, Kelurahan Rawa Bunga, Jatinegara, beberapa hari lalu.
Pelaku pun sempat diamankan warga setempat. Setelah di interogasi warga, pelaku pencurian kotak amal masjid mengaku bekerja di salah satu tempat 'esek-esek' lokalisasi prostitusi Gunung Antang, Jakarta Timur.
"Awalnya pencurian kotak amal yang terjadi sekitar 10 hari lalu. Dia (pencuri kotak amal) salah satu orang dari penjaga kamar di tempat prostitusi Gunung Antang," ucap WI, salah satu warga kepada VOI di lokasi, Senin, 13 Juni, lalu.
Selanjutnya, kasus pencurian kotak amal milik masjid itu sempat dilakukan mediasi secara kekeluargaan. Kasus pencurian kotak amal itu pun dinyatakan selesai setelah berdamai.
"Setelah sudah damai, tiba- tiba kemarin tanggal 12 Juni pukul 02.00 dini hari, wilayah kami mendapatkan penyerangan dari sekelompok orang yang sama, yang diduga rekan dari pelaku pencurian kotak amal masjid," ujarnya.
Akibat pengeroyokan itu, dua orang warga berinisial RH dan SI mengalami luka bacok senjata tajam di bagian punggung atas. Sementara dua warga lainnya berinisial SP dan RK mendapati lebam di sekujur tubuh akibat dipukul benda tumpul oleh sekelompok preman. RH dan SI dikeroyok pelaku secara membabi buta.
Kejadian pengeroyokan bermula ketika RH, SI, SP dan RK tengah membeli makanan nasi uduk di lokasi kejadian pada Minggu, 12 Juni, sekitar pukul 02.10 WIB.
Kemudian tiba-tiba datang segerombolan preman dari arah lokalisasi prostitusi Gunung Antang, Jakarta Timur, menyatroni warga yang tengah membeli nasi uduk.
BACA JUGA:
Kemudian korban didekati oleh para pelaku. Tanpa sebab yang jelas, sejumlah korban pun dibacok sekelompok pelaku bersenjata tajam secara membabi buta. Setelah melakukan pengeroyokan, para pelaku pun kabur.
"Warga luka sebanyak empat orang. Rumah warga juga rusak, ada satu rumah," katanya.
Pasca kejadian pengeroyokan itu, warga di sekitar lokasi pun merasa resah. Pasalnya, para pelaku penyerangan merupakan sekelompok preman lokalisasi prostitusi Gunung Antang, Jakarta Timur.
Kemudian, bentrokan antar dua kelompok massa ini kembali terjadi. Bentrokan akibat buntut dari penyerangan sebelumnya yang dilakukan kelompok massa dari arah lokalisasi Gunung Antang pada hari Senin, 13 Juni, sekitar pukul 03.00 WIB. Pada malam itu, terjadi dua kali aksi bentrokan antar kelompok.
Aksi penyerangan massa yang berasal dari lokalisasi Gunung Antang itu, sejumlah rumah warga di Jalan Kemuning, RW 01, Kelurahan Rawa Bunga, Kecamatan Jatinegara, rusak.
Bahkan, dari keterangan warga Jalan Kemuning, menyebutkan adanya penemuan busur panah dan proyektil peluru di rumah warga yang ditembaki kelompok massa dari Gunung Antang.
Warga sekitar berinisial HB (45) mengatakan, penyerangan pada Senin terjadi mulai pukul 02.30 WIB. Ia mendengar suara tembakan lebih dari tiga kali.
"Ada peluru lebih dari tiga kali tembakan," ujar HB.
HB menyebutkan, salah satu peluru disebut sudah diambil oleh jajaran Kepolisian Sektor (Polsek) Jatinegara.
"Iya, yang dipegang satu peluru. Tapi tembakan mah lebih dari tiga kali, banyak tembakannya," kata HB.