Bagikan:

JAKARTA - Aksi penyerangan sekelompok preman bersenjata tajam terhadap permukiman warga di Jalan Kemuning, Bendungan, RT 05/01, Kelurahan Rawa Bunga, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur berlangsung mencekam.

Menurut informasi dari warga di lokasi kejadian, para pelaku penyerangan datang sambil menenteng berbagai jenis senjata tajam.

"Mereka mencari anak-anak masjid. (saat menyerang, pelaku teriak) Mana anak - anak masjid?," kata WI, salah satu warga sekitar kepada VOI, Senin, 13 Juni.

Namun, setelah para pelaku tidak menemukan para remaja masjid, mereka justru menyerang warga yang ada di sekitar.

"Mereka tanpa arah menyerang warga. Korban inisial SI lagi makan nasi uduk, RH lagi bantu ibunya dagang nasi uduk dan dua lainnya lagi makan nasi uduk," katanya.

WI menjelaskan, para pelaku awalnya datang mencari anak-anak masjid dengan nada tinggi.

"Mereka mencari anak-anak masjid, tapi warga kita sepi, dan pengurus di sini mewajibkan pukul 12 malam anak-anak sudah tidak boleh nongkrong lagi di wilayah," katanya.

Warga menganggap aksi penyerangan itu buntut penangkapan seorang pencuri kotak amal di Masjid Al Barokah di Jalan Kemuning, Rawa Bunga, Jatinegara, beberapa hari lalu.

Pencuri kotak amal itu mengaku bekerja di salah satu tempat prostitusi Gunung Antang, Jakarta Timur.

"Awalnya pencurian kotak amal yang terjadi sekitar 10 hari lalu. Dia (pencuri kotak amal) salah satu orang dari penjaga kamar di tempat prostitusi Gunung Antang," ucap WI, salah satu warga kepada VOI di lokasi, Senin, 13 Juni.

Selanjutnya, kasus pencurian kotak amal masjid itu sempat dilakukan mediasi secara kekeluargaan. Kasus pencurian kotak amal itu pun dinyatakan selesai setelah berdamai.

"Setelah sudah damai, tiba- tiba kemarin tanggal 12 Juni pukul 02.00 dinihari, wilayah kami mendapatkan penyerangan dari sekelompok orang yang sama, yang diduga rekan dari pelaku pencurian kotak amal masjid," ujarnya.

Akibat aksi penyerangan itu, sebanyak empat orang warga menjadi korban pengeroyokan dan pembacokan senjata tajam.

Korban telah membuat laporan kepolisian terkait pengeroyokan ke Polres Metro Jakarta Timur dengan nomor LP/B/1274/VI/2022/SPKT Polres Metro Jakarta Timur.

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur AKBP Ahsanul Muqqafi mengatakan, pihaknya belum mengetahui adanya kejadian itu.

"Silahkan huhungi Kasat Sabhara. Belum monitor (laporan warga terkait pengeroyokan)," ujarnya saat dihubungi VOI, Senin, 13 Juni.