Panitia Formula E Terpaksa Keluarkan Penonton Jika Terjadi Cuaca Ekstrim
Principle HSE Consultant Formula E Operation Richard Bates (Kanan) dan Gemma Roura Serra Event Director FEO (Kiri)/ Foto/ Jehan/ VOI

Bagikan:

JAKARTA - Principle HSE Consultant Formula E Operation Richard Bates mengaku akan menggandeng Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), untuk memantau cuaca menjelang ajang balap Formula E di Jakarta.

“Kami menggunakan informasi dari BMKG untuk prediksi iklim dan cuaca. Kita tak bisa mengubah cuaca, tapi kita punya rencana mitigasi. Kami sudah melewati begitu banyak balapan dengan cuaca yang tidak baik sehingga kami tidak khawatir.” terang Richard kepada wartawan di Hotel Pullman, Jakarta Pusat, Minggu, 29 Mei.

Richard menuturkan, pihaknya mengeluarkan pengunjung dari grandstand apabila terjadi cuaca ekstrem. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya hal yang tidak diinginkan.

“Untuk public safety jika ada cuaca ekstrim seperti semalam kita akan mengeluarkan semua orang dari grandstand,” katanya.

“Jika cuaca berangin sangat kuat kami akan men-guide (mengarahkan) semua orang untuk keluar dari struktur itu. Sama seperti di Mandalika, tak ada yang berbeda,” tutupnya.

Sebelumnya diberitakan, Sebagian atap tribun penonton Formula E Jakarta ambruk akibat hujan deras disertai angin kencang yang melanda lokasi sirkuit di kawasan Ancol, Jakarta Utara pada Jumat, 27 Mei malam.

Menanggapi hal ini, Ketua Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta Anggara Wicitra Sastroamidjojo meminta insiden ini menjadi perhatian serius bagi penyelenggara dan pantia pelaksana balapan. Mengingat, pelaksanaan balapan berlangsung enam hari lagi, yakni 4 Juni 2022.

"Panitia harus segera berbenah, waktunya sudah sangat mepet, kami berharap panitia bisa memastikan pada hari pelaksanaan tidak ada kejadian serupa karena akan mengorbankan keselamatan orang-orang yang ada di sana," kata Anggara dalam keterangannya, Minggu, 29 Mei.

Menurut Anggara, panitia harus bisa mencegah agar insiden serupa tidak terulang. Sebab, lanjut dia, pembangunan sirkuit permanen ini hanya diselesaikan dalam waktu tiga bulan.

"Kita harus dapat pastikan bahwa semuanya ideal untuk hari pelaksanaan dari segala sisi.

“Selain masalah keselamatan, gengsi di mata internasional harus dijaga. Tetapi tentunya walaupun kegiatannya sudah terlaksana, semua ini nantinya harus dipertanggungjawabkan karena mengingat ada uang APBD yang digunakan dalam pembiayaan kegiatannya," urainya.

Sebagaimana diketahui, atap tribun penonton Formula E Jakarta ambruk menjelang satu minggu ajang balap mobil listrik itu dilaksanakan di Sirkuit Ancol, Jakarta Utara.