Bagikan:

JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menanggapi ultimatum DPRD DKI Jakarta soal rencana pembangunan fasilitas pengolahan sampah yakni Intermediate Treatment Facility (ITF) Sunter yang masih mangkrak.

Dalam hal ini, Komisi D DPRD DKI mengancam pembangunan ITF Sunter untuk dibatalkan jika masih belum dikerjakan saat masa jabatan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berakhir pada Oktober mendatang.

Riza mengungkapkan, wacana pembangunan ITF Sunter justru telah muncul sejak era Fauzi Bowo (Foke) menjabat Gubernur DKI. Saat itu, ITF Sunter belum juga dilakukan pengerjaan dan rencana itu dilanjutkan saat Joko Widodo menjabat.

Bahkan, proses peletakan batu pertama atau groundbreaking ITF Sunter juga telah berkali-kali dilakukan oleh masing-masing gubernur terdahulu. Namun, proses konstruksi belum juga terlaksana.

"ITF itukan sudah melalui proses yang panjang. Membangun ITF bukan cuman di zaman Pak Anies. Periode-periode sebelumnya, geburnur sebelumnya, juga punya rencana yang sama untuk membangun tempat lengelolaaan sampah yang baik yang memenuhi standar," kata Riza kepada wartawan, Rabu, 25 Mei.

Justru, di sisa masa jabatan Anies yang tinggal lima bulan ini, Riza mengaku optimis bahwa ITF Sunter bisa segera memulai pembangunannya.

"Pada periode ini sudah melalui proses juga, proses lelang, dan sudah ada pemenang-pemenangnya kita tunggu saja," ungkapnya.

Sebelumnya, Anggota Komisi D Bidang Pembangunan DPRD DKI Jakarta Jamaludin memberi ultimatum kepada Pemprov DKI Jakarta untuk segera melaksanakan pembangunan Intermediate Treatment Facility (ITF) di Sunter, Jakarta Utara.

Hal ini disampaikan dalam rapat kerja Komisi D DPRD DKI bersama jajaran Pemprov DKI beberapa waktu lalu. Jamaludin mendesak Pemprov DKI memulai konstruksi ITF Sunter sebelum masa jabatan Anies berakhir pada bulan Oktober mendatang.

"Kita ultimatum saja sampai Gubernur berakhir masa periodenya, bulan Oktober tidak ada perkembangan yang berarti, tidak terwujud, ya berhenti saja ITF Sunter," kata Jamaludin di gedung DPRD DKI Jakarta.

Jamaludin menegaskan perencanaan pembangunan pengolahan sampah di ITF Sunter memerlukan tindakan nyata. Mengingat, tempat penampungan sampah buangan Jakarta di TPST Bantargebang diprediksi penuh dalam beberapa waktu mendatang.

"Saya kira kita tidak perlu disuguhkan teknis-teknisnya, mau cari apa, apa yang dihasilkan, keuntungan, tidak perlu. Kita perlu kenyataannya saja. Ada ITF yang sudah 4 tahun dari penunjukkan, sampai hari ini cuman penunjukkan beauty contest saja," ujar Jamaludin.