DKI Targetkan ITF di Barat, Timur, dan Selatan Mulai Dibangun Pertengahan 2023
ILUSTRASI/Bantargebang Bekasi/Antara

Bagikan:

JAKARTA - Pemprov DKI Jakarta memasang target pembangunan pengolahan sampah Intermediate Treatment Facility (ITF) di tiga lokasi dimulai pada pertengahan tahun 2023. Tiga lokasi tersebut berada di wilayah barat, timur, dan selatan.

"Kita berharap di 2023 pertengahan itu bisa segera konstruksi," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Asep Kuswanto kepada wartawan, Selasa, 24 Juni.

Dalam proyek ini, ITF di wilayah timur dan selatan dikerjakan oleh Perumda Pembangunan Sarana Jaya. Sementara, ITF di wilayah barat digarap oleh BUMD PT Jakarta Propertindo (Jakpro). Selain itu, Jakpro juga menggarap ITF Sunter yang rencananya akan dibangun tahun ini.

Asep menyebut, saat ini rencana pembangunan pengolahan sampah antara di barat, timur, dan selatan telah menggandeng kontraktor, mulai dari perusahaan lokal, perusahaan asal Cina, hingga Eropa.

Sampai bulan Juli nanti, Pemprov DKI masih menyusun studi kelayakan (feasibility study) ITF barat, timur, dan selatan. Asep berharap, ITF di tiga wilayah ini akan mulai menjalin perjanjian kerja sama (PKS) pada bulan Oktober mendatang.

"Kita berharap di Oktober ini bisa selesai PKS-nya. Setelah PKS-nya selesai mungkin proses untuk pendanaan atau financial cost, itu kita kasih waktu palingan 6 bulan. Kemudian nanti mudah-mudahhan di pertengahan 2023 bisa konstruksi," jelas Asep.

Sementara itu, terhadap rencana pembangunan di wilayah utara yakni ITF Sunter, Pemprov DKI mendapat desakan dari DPRD agar konstruksi bisa dimulai sebelum masa jabatan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berakhir pada Oktober mendatang.

Dalam riwayatnya, Anies telah melakukan groundbreaking ITF Sunter sejak tahun 2018, namun sampai sekarang pembangunan belum dilaksanakan karena terkendala pendanaan investor yang hengkang.

Karenanya, sesuai rekomendasi DPRD, pembangunan ITF Sunter direncanakan akan menggunakan biaya dari APBD lewat penyertaan modal daerah (PMD) kepada Jakpro.

Menanggapi hal ini, Asep mengaku senang. Sebab, Pemprov DKI tak perlu lagi kesulitan mencari pendanaan dari investor maupun pinjaman lain. Sebagaimana diketahui, DKI sempat berencana meminjam dana pemulihan ekonomi nasional (PEN) dari pemerintah pusat lewat BUMN PT SMI, namun keinginan ini ditolak DPRD.

"Kami senang sekali kalau memang akan ada support APBD pada pembangunan ITF Sunter itu. Jadi, paling enggak kita bisa memastikan kapan ITF bisa terbangun. Kalau pendanaan dengan APBD dan kita bisa menjaga selama tiga tahun ke depan, alokasi dana tidak terhambat, mudah-mudahan ITF Sunter terbangun," ujar Asep.