Butuh Biaya Rp4,02 Triliun Bangun ITF Sunter, Anies Utang ke BUMN PT SMI
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (Foto: Diah Ayu Wardani/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menargetkan intermediate treatment facility (ITF) Sunter, Jakarta Utara dibangun mulai awal tahun 2022.

Oleh sebab itu, Anies memerintahkan Dinas Lingkungan Hidup DKI untuk mencari pendanaan pembangunan fasilitas pengolahan sampah antara (FPSA) di wilayah utara Jakarta sebesar Rp4,02.

Karenanya, Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Asep Kuswanto menyebut Pemprov DKI akan meminjam pendanaan ke BUMN PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero).

"Untuk ITF Sunter, kita sedang coba cari pendanaan pinjaman reguler ke PT SMI. Mudah-mudahan, di Januari 2022 pendanaan pinjaman dari PT SMI bisa kita peroleh. sehingga, pembangunan ITF Sunter bisa berlanjut di 2022," kata Asep kepada wartawan, Selasa, 26 Oktober.

Asep menyebut, pinjaman kepada PT SMI bersifat reguler. Dalam pembangunan ITF Sunter, Pemprov DKI tak menggunakan dana pinjaman pemulihan ekonomi nasional (PEN) yang saat ini juga sudah berjalan. Ia berharap pinjaman tersebut bakal dikabulkan.

"Insyaallah, kita sedang upayakan supaya ITF sunter bisa terbangun, dan pendanaannya dari pinjaman PT SMI tersebut," ungkap dia.

Saat ini, Pemprov DKI tengah merencanakan pembangunan empat ITF. Ditargetkan, ITF sudah mulai melakukan konstruksi pada pertengahan tahun 2022 atau sebelum masa jabatan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berakhir.

Pembangunan ITF ini, kata Asep, masuk dalam salah satu program yang diinstruksikan Anies untuk segera dikerjakan. ITF masuk dalam Ingub Nomor 49 Tahun 2021 tentang Penyelesaian Isu Prioritas Daerah Tahun 2021-2022.

"Memang ITF ini menjadi bagian dari janjinya Pak Gubernur. Paling tidak, sudah harus ada progres. Ke depannya bisa kita lebih percepat lagi. Targetnya pertengahan tahun depan mulai konstruksi," ungkap Asep.

Pemprov DKI merencanakan pembangunan ITF di empat lokasi, yakni ITF Sunter di Jakarta Utara, kemudian ITF di Jakarta Barat, Jakarta Timur, dan Jakarta Selatan.

ITF Sunter dan wilayah barat digarap oleh BUMD PT Jakarta Propertindo (Jakpro). Sementara, ITF wilayah timur dan selatan dikerjakan oleh Perumda Pembangunan Sarana Jaya.

Saat ini, dijelaskan Asep, progres ITF Sunter yang dikerjakan Jakpro sudah mulai masuk prakonstruksi. Pada rencana pembangunan ITF yang berada di wilayah barat, Jakpro sudah bekerja sama dengan konsorsium PT Wijaya Karya (WIKA)-PT Indoplas Karya Energi (Indoplas) untuk proses konstruksinya.

Sementara, ITF di wilayah timur dan selatan yang digarap Sarana Jaya masih dalam proses pemilihan pemenang tender sebagai mitra konstruksi.