Target ITF Mulai Kontruksi Sebelum Anies Baswedan Lengser
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (Foto: Diah Ayu Wardani/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Asep Kuswanto, mengaku akan mengejar target pembangunan sejumlah fasilitas pengolahan sampah atau intermediate treatment facility (ITF).

Ia menargetkan ITF sudah mulai melakukan konstruksi pada pertengahan tahun 2022 atau sebelum masa jabatan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berakhir.

Pembangunan ITF ini, kata Asep, masuk dalam salah satu program yang diinstruksikan Anies untuk segera dikerjakan. ITF masuk dalam Ingub Nomor 49 Tahun 2021 tentang Penyelesaian Isu Prioritas Daerah Tahun 2021-2022.

"Memang ITF ini menjadi bagian dari janjinya Pak Gubernur. Paling tidak, sudah harus ada progres. Ke depannya bisa kita lebih percepat lagi. Targetnya pertengahan tahun depan mulai konstruksi," kata Asep kepada wartawan, Kamis, 14 Oktober.

Pemprov DKI merencanakan pembangunan ITF di empat lokasi, yakni ITF Sunter di Jakarta Utara, kemudian ITF di Jakarta Barat, Jakarta Timur, dan Jakarta Selatan.

ITF Sunter dan wilayah barat digarap oleh BUMD PT Jakarta Propertindo (Jakpro). Sementara, ITF wilayah timur dan selatan dikerjakan oleh Perumda Pembangunan Sarana Jaya.

Saat ini, dijelaskan Asep, progres ITF Sunter yang dikerjakan Jakpro sudah mulai masuk prakonstruksi. Pada rencana pembangunan ITF yang berada di wilayah barat, Jakpro sudah bekerja sama dengan konsorsium PT Wijaya Karya (WIKA)-PT Indoplas Karya Energi (Indoplas) untuk proses konstruksinya.

Sementara, ITF di wilayah timur dan selatan yang digarap Sarana Jaya masih dalam proses pemilihan pemenang tender sebagai mitra konstruksi.

"Mudah-mudahan di pertengahan tahun depan sudah bisa mulai terpilih calon mitranya oleh Sarana Jaya untuk kemudian bisa membangun konstruksinya," ungkap Asep.

ITF Sunter disebut akan menghabiskan biaya sebesar Rp5,2 triliun. Sementara, ITF di wilayah barat, timur, dan selatan menelan biaya pembangunan Rp4 triliun. "Pembiayaan ini murni dari pihak ketiga, bukan dari APBD," tegasnya.