Belum Ada Pembangunan Sampai Sekarang, Target ITF Sunter Beroperasi Molor Dua Tahun
ITF Sunter/DOK Jakpri

Bagikan:

JAKARTA - Proyek pengolahan sampah Intermediate Treatment Facility (ITF) Sunter, Jakarta Utara sampai saat ini belum dilakukan pembangunan. Padahal, target awal pembangunan ITF Sunter dimulai pada Januari 2020 dan ditargetkan selesai pada 2022.

Berdasarkan kondisi ini, Plt. Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Syaripudin menyebut Pemprov DKI mengubah target ITF Sunter beroperasi setahun lebih lama, yakni menjadi tahun 2024.

"ITF Sunter kan baru berjalan semua. Kalau berbicara beroperasi, idealnya 2024. Kan sekarang sudah 2021," kata Syaripudin di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Kamis, 23 September.

Sampai saat ini, pembangunan ITF Sunter belum ada kejelasan. Sebab pada Juni lalu, perusahaan pembangkit listrik asal Finlandia, Fortum Power Heat and Oy, angkat kaki dari proyek ITF Sunter.

Keluarnya Fortum dari proyek pembangunan pengolahan sampah menjadi listrik itu karena DKI tidak mendapat penjaminan dana dari pemerintah pusat. Sehingga, Fortum enggan mengucurkan pinjaman dana sebesar US$240 atau sekitar Rp3,42 triliun dari International Finance Corporation (IFC).

Selain ITF Sunter, Pemprov DKI memiliki tiga proyek ITF lainnya, yakni di wilayah layanan barat, wilayah timur, dan wilayah selatan. Tiga ITF ini juga masih dalam proses dan belum dibangun.

ITF Sunter dan wilayah barat digarap oleh BUMD PT Jakarta Propertindo (Jakpro). Sementara, ITF wilayah timur dan selatan dikerjakan oleh Perumda Pembangunan Sarana Jaya.

Meski demikian, Syaripudin optimistis DKI memiliki anggaran untuk membangun ITF. Syaripudin yakni Jakpro dan Sarana Jaya akan mendapat mitra kerja sama dalam proyek ini.

"Anggaran cukup. Nanti dari pihak BUMD yang bekerja sama akan memilih penyedia yang akan melakukan pelaksanaan kegiatan mereka. Tentunya mereka sudah memilih mitra yang punya kemampuan untuk melaksanakan kegiatan tersebut dengan teknologi yang dipersyaratkan dan segala macamnya," jelas dia.