JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan pemanfaatan kekayaan laut Indonesia harus dilakukan secara arif dan bijak. Termasuk saat melakukan penangkapan ikan.
"Pemanfaatan sumber daya maritim itu perlu tapi harus secara Arif dan bijak. Penangkapan ikan di laut itu perlu tapi pola penangkapannya harus terukur," kata Jokowi saat memberikan sambutan dalam peringatan Hari Maritim Nasional yang ditayangkan di YouTube Kemenko Marves RI, Kamis, 23 September.
Pemanfaatan secara bijak perlu dilakukan untuk menjaga kepentingan generasi sekarang dan yang akan datang. Apalagi, laut adalah sumber penghidupan.
Jokowi juga meminta semua pihak harus mengubah pandangannya terhadap laut yang ada di Indonesia. "Laut bukanlah pemisah, laut adalah penghubung di antara pulau," tegasnya.
"Laut bukanlah belakang rumah yang kita punggungi tapi laut adalah halaman rumah tempat kita menghadap. Laut bukanlah tempat untuk membuang yang tidak kita perlukan tetapi laut adalah tempat kita bersandar hidup," imbuh mantan Gubernur DKI Jakarta ini.
BACA JUGA:
Lebih lanjut, Jokowi menyinggung pentingnya dukungan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam proses pemanfaatan kekayaan laut. Dia meminta, Indonesia bukan hanya mengembangkan pertumbuhan industri perkapalan dalam negeri tapi juga jasa perhubungan dan jasa logistik.
"Kita harus menjadi raja di laut kita," ujarnya.
Sehingga, pemanfaatan laut harus dilakukan sesuai azas keberlanjutan sumber daya dan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi secara arif juga bijaksana.
"Sekali lagi, sikap arif dan bijak memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi secara Arif dan bijak akan membuat kita menjadi negara yang kuat dan Makmur berbasis kekuatan kemaritiman kita," ungkap Jokowi.
"Selamat Hari Maritim Nasional. Mari kita wujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia. Indonesia yang kuat maju dan berkeadilan," pungkasnya.