Raja Juli Antoni, Politikus Muda PSI Eks Kader PDI Perjuangan
Politikus PSI Raja Juli Antoni. (Instagram @rajaantoni)

Bagikan:

JAKARTA - Sekretaris Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Raja Juli Antoni mengunjungi Istana Kepresidenan Jakarta pada Rabu 15 Juni. Kedatanganya tepat ketika sejumlah ketua umum partai menjalani jamuan makan bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Raja Juli ternyata masuk Kabinet Indonesia Maju mengisi posisi menteri yang dikocok ulang atau reshuffle. Politikus berusia 44 tahun itu ditunjuk Presiden Jokowi sebagai Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN).

Raja Juli diketahui merupakan politikus muda aktif. Dia mengisi masa remajanya berorganisasi. Tercatat pria kelahiran Pekanbaru itu pernah menjabat sebagai Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM).

Dia juga pernah mengemban kepercayaan memegang posisi Direktur Eksekutif Maarif Institute yang didirikan eks Ketua Umum PP Muhammadiyah, Ahmad Syafii Maarif.

Medio 2015, Raja Juli memberanikan diri mencalonkan diri sebagai Ketua PP Muhammadiyah. Namun, Raja Juli melepas niatnya di tengah pencalonan. Bukan tanpa sebab, Raja Juli ingin fokus mengemban jabatan sebagai Sekretaris Jenderal PSI dari partai yang kala itu baru seumur jagung.

Meski demikian, PSI bukanlah tempat pertamanya berlabuh. PDI Perjuangan (PDIP) menjadi partai pertama Raja Juli mempelajari dinamika politik nasional.

Kesempatannya berada di partai besar besutan Megawati Soekarnoputri itu tidak dilewatkan begitu saja. Membawa bendera PDIP, Raja Juli maju mencalonkan diri menjadi bakal calon anggota DPR periode 2019-2024.

Dia maju di daerah pemilihan Jawa Barat IX yang meliputi Kabupaten Subang, Sumedang, dan Majalengka. Namun, hasilnya di luar eskpektasi.

Suara Raja Juli kandas di urutan bawah kalah saing dengan rekan separtainya yang lebih senior Maruarar Sirait serta Tb Hasanuddin.

Dalam kontestasi pesta demokrasi lima tahunan itu juga, Raja Juli aktif mendukung pemenangan pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Jokowi-Ma'ruf Amin.

Dalam struktural pemenangan Pemilihan Presiden 2019, Raja Juli Antoni tercatat duduk di kursi Wakil Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf.

Sedangkan di bidang pendidikan, Raja Juli tercatat pernah mengenyam bangku kuliah di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syarif Hidayatullah (UIN Jakarta) pada 2001.

Dia lulus dengan skripsi bertajuk "Ayat-ayat Jihad: Studi Kritis terhadap Penafsiran Jihad sebagai Perang Suci".

Pria yang akrab dipanggil Toni itu melanjutkan studinya mengambil S-2 di Universitas Bradford Inggris fakultas The Department of Peace Studies.

Raja Juli akhirnya menyelesaikan S2-nya dengan tesis berjudul "The Conflict in Aceh: Searching for A Peaceful Conflict Resolution Process". Gelar masternya ini diperolehnya setelah mendapatkan beasiswa Chevening Award pada 2004.

Cita-citanya di dunia pendidikan tinggi, dia kembali meneruskan jenjang pendidikannya merebut gelar doktoral di Universitas Queensland Australia fakultas School of Political Science and International Studies.

Melalui beasiswa juga Raja Juli menyelesaikan disertasinya yang bertajuk "Religious Peacebuilders: The Role of Religion in Peacebuilding in Conflict Torn Society in Southeast Asia," dengan kekhususan wilayah Mindanao dan Maluku.