Meski Belum Ada ITF yang Dibangun, Wagub Yakin 2025 Jakarta Sudah Punya Pengolahan Sampah Layaknya Negara Maju
Ahmad Riza Patria/Foto: Antaranews

Bagikan:

JAKARTA - Tempat pengolahan sampah Intermediate Treatment Facility (ITF) di Jakarta sampai saat ini belum ada yang dibangun. Meski demikian, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria yakni pada tahun 2025 ITF telah beroperasi.

Sehingga, dia bilang, Jakarta akan memiliki fasilitas pengolahan sampah modern layaknya negara maju pada tahun 2025.

"Kita sekarang sedang buat ITF. Mudah-mudahan 3 tahun ke depan kita punya tempat pengelolaan sampah yang modern seperti negara-negara maju lain di dunia," kata Riza di Jakarta, Rabu, 29 Juni malam.

Riza mengungkapkan, ITF sangat diperlukan di Jakarta. Mengingat, produksi sampah di Jakarta yang dibawa ke Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang per hari mencapai 7.800 ton.

"Tingginya (tumpukan sampah di Bantargebang) sudah 40 meter, konon seperti 11 lantai bangunan. Luar biasa di situ. Luasnya tidak kurang dari 100 hektare. Semuanya harus segera diatasi, caranya dengan pengelolaan sampah modern," tutur dia.

Terlebih lagi, lanjut Riza, rencana pembangunan ITF Sunter sudah mulai diwacanakan sejak era gubernur-gubernur sebelumnya. Terdapat empat lokasi ITF yang akan dibangun, yakni ITF Sunter dan tiga ITF lain masing-masing di wilayah barat, timur, dan selatan. Nantinya, sampah yang dikelola di ITF akan diubah menjadi energi listrik.

"Masing-masing kapasitas 1.500 sampai 2.000 ton sampah per hari. ITF dikelola satu mesin dan kita lakukan pemberdayaan. Kami di Jakarta punya tiga pilar penting, keadilan, pemberdayaan, dan pengelolaan sampah ini membangun ekosistem yang baik yg perlu kita hadirkan di Jakarta," ujar Riza.

Diketahui, sampai saat ini Pemprov DKI Jakarta masih mencari mitra investor yang akan digaet untuk membangun ITF. Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Asep Kuswanto memperkirakan, BUMD PT Jakarta Propertindo (Jakpro) yang diberi tanggung jawab untuk membangun ITF Sunter baru akan mendapat mitra pada bulan November 2022.

"Kita harapkan, kalau bisa, di akhir bulan September dan di awal bulan November sudah ada mitra baru dari PT Jakpro untuk membangun ITF Sunter," kata Asep kepada wartawan, Kamis, 23 Juni.

Sementara, ITF di tiga lokasi ini ditargetkan baru akan mulai dibangun pada pertengahan tahun 2023. Dalam proyek ini, ITF di wilayah timur dan selatan dikerjakan oleh Perumda Pembangunan Sarana Jaya. Sementara, ITF di wilayah barat digarap oleh BUMD PT Jakarta Propertindo (Jakpro) yang juga menggarap ITF Sunter.

Sampai bulan Juli nanti, Pemprov DKI masih menyusun studi kelayakan (feasibility study) ITF barat, timur, dan selatan. Asep berharap, ITF di tiga wilayah ini akan mulai menjalin perjanjian kerja sama (PKS) pada bulan Oktober mendatang.

"Kita berharap di Oktober ini bisa selesai PKS-nya. Setelah PKS-nya selesai mungkin proses untuk pendanaan atau financial cost, itu kita kasih waktu palingan 6 bulan. Kemudian nanti mudah-mudahan di pertengahan 2023 bisa konstruksi," jelas Asep.