TANGSEL - Kasus kekerasan dan perundungan terhadap MZA (16), warga Kampung Jaletreng, Serpong, Tangerang Selatan, terungkap setelah orang tua korban melihat status WhatsApp (WA) handphone anaknya.
“Awalnya dari status update WhatsApp (WA) anak saya. Itu ada video anak saya dipukulin,” kata Ibu MZA, Nuryanah saat dikonfirmasi, Rabu, 18 Mei.
Nuryana mengaku awalnya anaknya enggan mau bercerita soal peristiwa yang dialaminya. Dia bahkan cenderung menutupi, tindak penganiayaan yang dilakukan teman - temannya itu.
Setelah akhirnya terus ditanya, akhirnya korban bercerita ke keluarganya soal insiden kekerasan tersebut.
“Jadi saya disamperin temennya jam 21.00 main Mobile Legend. Terus sampai akhirnya terjadi kejadian itu (penganiayaan),” kata Nuryana.
BACA JUGA:
“Pagi harinya saya baru tahu, kalau anak saya mengalami luka - luka,” sambungnya.
Menurut pengakuan anaknya, aksi penganiayaan itu dilakukan di salah satu rumah tetangganya. Saat kejadian, para pelaku menggunakan handphone milik korban untuk merekam aksi kekerasan tersebut.
"Jadi ngerekamnya pake HP anak saya, saat anak saya dipukulin itu, HP-nya memang dipegang temennya. Terus pulang dibalikin,” sebutnya.
Mengetahui kejadian itu, pihak keluarga korban langsung melaporkan kejadian itu ke Mapolres Tangerang Selatan, Selasa, 18 Mei.
"Saya mengadu ke saudara saya, saya lapor ke RT dan RW dan melapor juga ke Polisi," tutupnya.
Sementara itu Kapolres Tangerang Selatan, AKBP Sarly Sollu membenarkan ada laporan tersebut. Namun dirinya enggan menjelaskan kasus itu lebih jauh.
"Benar memang ada laporan (kasus kekerasan tersebut)," kata Sarly saat dikonfrmasi, Rabu, 19 Mei.