Bagikan:

JAKARTA - Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta melakukan pengecekan terhadap sejumlah sapi terkait merebaknya penyakit mulut dan kaki (PMK) di tempat penggemukan sapi potong di kawasan Industri Pulogadung, Jakarta Timur, Kamis, 12 Mei.

Dari hasil pemeriksaan petugas terkait suhu tubuh sapi, mulut dan kaki, tidak menemukan adanya indikasi penyakit tersebut di 19 hewan sapi yang berada di tempat penggemukan Pulogadung. Pemeriksaan dilakukan guna mencegah penyebaran wabah virus penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak.

Hasil pengecekan Dinas KPKP DKI Jakarta, kandang penggemukan sapi di Kawasan Industri Pulogadung dapat dijadikan contoh bagi kandang sapi lainnya yang ada di Jakarta. Sebab, di tempat ini sangat terbuka sehingga mendapatkan pasokan matahari yang cukup, sirkulasi udara baik dan lainnya.

"Saat sekarang ini tidak ada, tidak kita temukan indikasi PMK (di kandang sapi Pulogadung)," kata Kepala Dinas KPKP DKI Jakarta, Suharini Eliawati kepada VOI di lokasi, Kamis, 12 Mei.

Suharini mengimbau para pemilik kandang sapi agar tidak melupakan transportasi pakan sapi. Pasalnya, virus itu bisa terbawa oleh siapapun sehingga harus diwaspadai.

"Ciri sapi terpapar PMK, suhu badan tinggi, gejala akut mulutnya lepuh seperti sariawan bernanah, kukunya kope dan lumpuh," ujarnya.

Sejauh ini, lanjut Suharini, di DKI Jakarta belum ditemukan adanya sapi terinfeksi PMK.

"Setiap hari kami dapat laporan, hasil pantauan lapangan dalam kondisi terkendali dan sehat layak dipotong," ujarnya.

Namun jika pihaknya menemukan indikasi sapi terpapar PMK maka sapi tersebut akan dilakukan karantina selama 14 hari.

"Kita akan lakukan karantina terhadap hewan terindikasi klinis. Mudah-mudahan tidak terjadi," ucapnya.

Seperti diketahui, penyakit mulut dan kuku (PMK) pada sapi sudah mewabah di dua kabupaten di Aceh dan 4 kabupaten di Jawa Timur.

Menanggapi masalah PKM pada sapi, Jaelani, pemilik penggemukan sapi di Kawasan Pulogadung mengatakan dirinya tidak merasa resah atas penyakit sapi yang sedang marak itu.

"Sementara tidak ada (masalah), normal. Saya sangat menjaga kebersihan, dengan kebersihan sapi itu akan sehat. Buat saya (wabah PMK) tidak (meresahkan) karena saya menjaga kebersihan hewan," katanya.