JAKARTA - TP (21), salah satu pelaku begal anggota TNI AD, ternyata dikenal sebagai remaja yang baik. Bahkan keluarga dan warga sekitar rumahnya tidak mengizinkan petugas menjemput TP dari kediamannya.
Kabar itu disampaikan langsung oleh Kasatreskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Ridwan Soplanit. Dia mengungkapkan, dalam proses penjemputan TP, pihak keluarga dan warga sekitar rumahnya tidak terima lantaran remaja tersebut dikenal baik dan tidak mungkin terlibat aksi kejahatan.
"Pak RT dan keluarga awalnya gak sangka dia melakukan hal seperti ini. Jadi sempat mengadakan penolakan dari warga," kata Ridwan kepada wartawan di Polres Metro Jakarta Selatan, Selasa, 10 Mei.
Ridwan melanjutkan, keluarga tersangka baru membolehkan proses penangkapan setelah polisi menunjukan salah satu tersangka lain, teman TP.
"Tapi saat itu kita bawa temannya yang melakukan hal yang sama dan dijelaskan, baru mereka memahami (percaya)," tutur Ridwan.
Karena itu, Ridwan menduga ada dalang dibalik aksi pembegalan dua anggota TNI AD satuan Kodam Jaya. Namun, saat ditanya insial, dirinya mengakui belum mengetahui lebih jauh.
BACA JUGA:
"Nanti kita cek dulu. Ada pemicu dari beberapa teman yang bertugas melakukan ini dan mempunyai ide seperti itu," tutupnya.
Sebelumnya diberitakan, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Endra Zulpan mengungkap kasus percobaan begal angota TNI Angkatan Darat dari kesatuan Yonarhanud 10/ABC Kodam Jaya. Sebanyak 9 pelaku diamankan dan dijadikan tersangka. Kata Zulpan, tiga dari sembilan pelaku masih di bawah umur.
Zulpan menyebut, sembilan pelaku begal tersebut berinisial MRH (20), MRM (19), RM (24), NB (16), FR (17), TP(21), MAH (15), AM (19) dan R (19).
"Pelaku yang sudah ditetapkan tersangka ada 9 orang. Dari ke-9 ini, 6 orang dewasa dan kemudian 3 orang di bawah umur," kata Zulpan saat kepada wartawan di Polres Metro Jakarta Selatan, Selasa, 10 Mei.
Zulpan menuturkan, aksi begal itu terjadi di Jalan Bumi, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu, 7 Mei, pukul 05.00 WIB. Pelaku, lanjut Zulpan, sebelum membegal dua anggota TNI menggelar pesta minuman keras (miras) di daerah Bulungan, Jakara Selatan.
"Setelah mereka mengkonsumsi minuman keras, para pelaku berkeliling menggunakan sepeda motor. Kemudian mereka melihat korban sedang menggunakan sepeda motor mio warna merah," ucapnya.