JAKARTA - Jika tidak ada aral melintang, Dubai akan memulai pengujian taksi tanpa pengemudi di jalan-jalan kota tersebut pada akhir tahun ini, untuk mempersiapkan kendaraan otonom menghadirkan kesan berkendara yang berbeda.
Melansir The National News 31 Maret, sekitar 10 unit taksi otomatis yang dipasok oleh perusahaan Amerika Serikat Cruise, akan mulai mengangkut penumpang pada akhir 2023.
Otoritas Jalan dan Transportasi Dubai akan menyelesaikan pengujian ketat, sebelum peluncuran itu untuk memastikan taksi siap menghadapi gaya mengemudi yang sibuk dari beberapa pengendara di Uni Emirat Arab.
"Saat kami semakin dekat untuk meluncurkan, kami akan melakukan publisitas sehingga orang-orang mengenali mobil-mobil ini," kata Ahmed Bahrozyan, kepala eksekutif Badan Transportasi Umum di RTA.
"Mereka tidak akan meminta pengemudi lain untuk mengubah kebiasaan mereka sama sekali, atau bagi kami untuk berinvestasi dalam infrastruktur baru."
"Banyak pengujian akan dilakukan dan program pengujian di jalan akan dimulai dengan Cruise akhir tahun ini. Teknologinya harus sesuai dengan gaya mengemudi yang unik di setiap kota."
Dilengkapi dengan sistem deteksi laser, jangkauan untuk mendeteksi jarak dari objek dan dengan 100 sensor yang terintegrasi ke dalam setiap kendaraan, taksi ini akan dapat merespons pengemudi lain dengan aman.
Di dalam, kursi saling berhadapan dan taksi dapat menampung hingga enam orang, dengan ruang yang cukup untuk bagasi. Diharapkan adopsi yang lebih luas dari kendaraan otonom akan sangat mengurangi kecelakaan di jalan.
Untuk diketahui, sekitar 4.000 unit taksi tanpa pengemudi dapat beroperasi di Dubai pada tahun 2030 mendatang.
"Ini adalah peluang besar untuk mengurangi kecelakaan dan membuat mobilitas lebih terjangkau, karena penghematan yang didapat dari tidak memiliki pengemudi dapat diteruskan ke pelanggan," terang Bahrozyan.
"Mereka akan meningkatkan keselamatan di jalan, karena 90 persen kecelakaan disebabkan oleh kesalahan manusia dengan orang-orang yang tertidur di belakang kemudi atau di ponsel mereka."
Peraturan di Dubai akan berubah untuk mengakomodasi mobil tanpa pengemudi, untuk memungkinkan produsen menjual kendaraan otonom mereka sendiri ke publik di masa depan, Bahrozyan menambahkan. Percobaan serupa telah terjadi di Abu Dhabi
Armada kendaraan berbagi tumpangan sebagai bagian dari proyek TXAI tersedia bagi masyarakat untuk dicoba di Pulau Yas pada Bulan Desember. Sementaram topik mobil tanpa pengemudi adalah fokus utama dari KTT Pemerintah Dunia, selama sesi tentang kebijakan dan inovasi di masa depan gerakan.
Seiring berkembangnya teknologi, demikian pula peraturan yang diperlukan untuk menciptakan lingkungan yang aman dan legal bagi semua pengguna jalan.
BACA JUGA:
Jeff Bleich, chief legal officer Cruise, anak perusahaan kendaraan otonom yang mayoritas dimiliki General Motors mengatakan, Dubai akan menjadi mitra internasional pertama perusahaan yang berinovasi sistem kota baru, mengembangkan masa depan mobilitas cerdas.
"Perkembangan semacam ini dan perangkat pintar akan menjadi penting untuk sistem kerja di seluruh dunia, semua pemerintah harus melibatkan transformasi positif ini," tuturnya. katanya.
"Kami di Cruise's Origin AV telah mengerjakan solusi untuk beberapa tantangan seperti tidak adanya roda kemudi atau rem yang terlihat, yang saat ini tidak memenuhi standar yang disyaratkan RTA pada kendaraan," tandasnya.