Gedung Putih Sebut Putin Tak Dapat Informasi Sesungguhnya: Merasa Disesatkan, Terlibat Ketegangan dengan Petinggi Militer
Menteri Pertahanan Sergei Shoigu, Presiden Vladimir Putin, Kepala Staf Militer Jenderal Valery Gerasimov dan sejumlah pejabat militer Rusia lainnya. (Wikimedia Commons/Kremlin.ru/Пресс-служба Президента России)

Bagikan:

JAKARTA - Presiden Rusia Vladimir Putin disesatkan oleh para penasihat yang terlalu takut, untuk mengatakan kepadanya betapa buruknya perang di Ukraina dan betapa merusaknya sanksi-sanksi Barat, kata pejabat Gedung Putih dan Eropa, Rabu.

Dimulai pada 24 Februari lalu, invasi Rusia banyak tertahan dan dihentikan di berbagai front oleh perlawanan keras dari pasukan Ukraina, yang belakangan berhasil merebut kembali sejumlah wilayah meski banyak penduduk sipil masih terjebak di kota-kota yang dikepung Moskow.

Invasi Rusia 24 Februari ke tetangga selatannya telah dihentikan di banyak front oleh perlawanan keras dari pasukan Ukraina yang telah merebut kembali wilayah bahkan ketika warga sipil terjebak di kota-kota yang terkepung.

"Kami memiliki informasi (Presiden) Putin merasa disesatkan oleh militer Rusia, yang telah mengakibatkan ketegangan terus-menerus antara (Presiden) Putin dan kepemimpinan militernya," Kate Bedingfield, direktur komunikasi Gedung Putih, mengatakan kepada wartawan selama konferensi pers, melansir Reuters 31 Maret.

"Kami percaya bahwa (Presiden) Putin mendapat informasi yang 'salah' dari para penasihatnya, tentang seberapa buruk kinerja militer Rusia dan bagaimana ekonomi Rusia dilumpuhkan oleh sanksi, karena penasihat seniornya terlalu takut untuk mengatakan yang sebenarnya," tandas Bedingfield.

AS mengajukan informasi ini sekarang untuk menunjukkan "ini telah menjadi kesalahan strategis bagi Rusia," katanya.

Kremlin tidak segera berkomentar tentang pernyataan tersebut setelah akhir hari kerja di Moskow, sementara Kedutaan Besar Rusia di Washington tidak segera menjawab permintaan komentar.

Keputusan Washington untuk membagikan intelijennya secara lebih terbuka mencerminkan strategi yang telah dilakukan sejak sebelum perang dimulai. Dalam hal ini, itu juga dapat memperumit perhitungan Putin, kata seorang pejabat AS.

"Ini berpotensi berguna. Apakah itu menabur pertikaian di jajaran? Itu bisa membuat Putin mempertimbangkan kembali siapa yang bisa dia percayai," sebut pejabat itu.

Terpisah, Seorang diplomat senior Eropa mengatakan penilaian AS sejalan dengan pemikiran Eropa.

"Putin berpikir segalanya berjalan lebih baik daripada sebelumnya. Itulah masalahnya jika orang di sekeliling Anda adalah 'yes men', atau hanya duduk bersama mereka di ujung meja yang sangat panjang," kata diplomat itu.

Wajib militer Rusia diberitahu, mereka mengambil bagian dalam latihan militer, tetapi harus menandatangani dokumen sebelum invasi yang memperpanjang tugas mereka, kata dua diplomat Eropa.

"Mereka disesatkan, dilatih dengan buruk dan kemudian tiba untuk menemukan wanita tua Ukraina yang tampak seperti nenek mereka, meneriaki mereka untuk pulang," tambah salah satu diplomat.

Tidak ada indikasi saat ini situasi tersebut dapat mendorong pemberontakan di antara militer Rusia. Tetapi, situasinya "tidak dapat diprediksi" dan kekuatan Barat "akan berharap bahwa orang-orang yang tidak senang akan angkat bicara," ujar diplomat senior Eropa itu.

Untuk diketahui, analis militer mengatakan Rusia telah membingkai ulang tujuan perangnya di Ukraina dengan cara yang dapat memudahkan Putin untuk mengklaim kemenangan yang menyelamatkan muka, meskipun kampanye menyedihkan di mana pasukannya telah mengalami kemunduran yang memalukan.