Kejamnya Tentara Neo Nazi Rusia Potong Telinga Musuh untuk Trofi Dibawa Pulang, Kini Bantu Putin Tempur Lawan Ukraina
Tentara neo nazi Rusia yang kini bantu Putin bernama Rusich. (Instagram)

Bagikan:

JAKARTA - Tentara neo Nazi Rusia dikabarkan ikut terlibat dalam perang di Ukraina. Kelompok milisi bernama Rusich ini dikenal kerap mengumpulkan telinga musuh untuk trofi dibawa pulang.

Mirror melaporkan, Rusich terlihat di perbatasan Rusia-Ukraina. Tak jauh dari pemberhentian sementara militer pimpinan Vladimir Putin yang diperkirakan akan melancarkan serangan berikutnya.

Awal pekan ini, tentara Rusich juga terlihat telah menyeberang ke Kharkiv dengan kendaraan militer bertanda 'Z'. Petinggi militer Ukraina mengaku telah siap menerima serangan di wilayah tersebut.

Pergerakan tentara bayaran sadis neo Nazi itu akibat dari militer Rusia yang mulai menarik diri dari daerah di sekitar ibu kota Kyiv, setelah selama berminggu-minggu gagal menduduki kota.

Rusich diketahui memiliki keterikatan dengan Wagner Group, perusahaan militer swasta yang didukung oleh Kremlin. Wagner Group disebut-sebut memiliki 1.000 tentara dan ikut menjalankan operasi di Ukraina bagian timur.

Sedangkan Rusich diperkirakan terdiri dari ratusan tentara bayaran yang mengenakan lambang valknut di seragam militer mereka, sebagai indentitas supremasi kulit putih.

Belakangan, Rusich menerbitkan iklan yang berisi ajakan untuk bergabung dengan mereka. Iklan itu berisi kartun tentara Rusia yang baru saja pulang dari Ukraina dengan seragam berlumuran darah.

“Jika Anda adalah pria sejati dan orang Rusia, bergabunglah dengan barisan kami. Kamu akan menumpahkan berliter-liter darah milik Russophobia [sentimen anti-Russia] yang keji, dan menjadi kaya dan keren," demikian narasi dalam iklan tersebut.

Awal terbentuk

Rusich didirikan oleh dua pasukan terjun payung Tentara Merah Aleksei Milchakov yang kala itu berusia 30 tahun, dan Yan Petrovsky berumur 33 tahun. Keduanya aktif bertemu di Gerakan Kekaisaran Rusia.

Milchakov dan Petrovsky akhirnya menjadi pasangan yang mantap mendirikan Rusich usai pulang dari acara supremasi kulit putih di St Petersburg hampir satu dekade lalu.

Nama Rusich kemudian menjadi terkenal setelah terlibat dalam perang antara separatis yang didukung Moskow dan militer Ukraina pada 2014.

Pendiri Rusich, Milchakov dikenal kejam. Menurut laporan The Times, dia kerap mengunggah foto-foto mengerikan saat memotong telinga tentara musuh yang telah tewas.

Milchakov juga kerap memperlihatkan kesibukannya mengukir kolovrat, lambang swastika bangsa Slavia. Dokumentasi Milchakov itu hanya diunggah dalam akun media sosial buatan Rusia, Vkontakte.

Profile picture akun Vkontakte milik Milchakov juga mencitrakan dirinya. Milchakov memakai fotonya ketika remaja sedang memotong kepala anak anjing.