JAKARTA - Rusia mengklaim berhasil membebaskan sandera di sebuah masjid di Kota Mariupol lewat sebuah operasi khusus, menyebut berhasil menewaskan sekitar 23 ribu tentara dan tentara bayaran Ukraina, di samping menghancurkan infrastruktur dan alutsista pihak lawan.
Juru Bicara Kementerian Pertahanan Rusia Mayor Jenderal Igor Konashenkov pada Hari Minggu mengatakan, pasukan khusus Rusia membebaskan sandera yang ditahan di sebuah masjid Turki di Kota Mariupol.
"Operasi khusus untuk membebaskan sandera, yang ditahan di masjid Turki oleh Nazi Ukraina, dilakukan pada 16 April selama aksi ofensif untuk membebaskan Mariupol dan atas permintaan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan," ujarnya seperti melansir TASS 17 April.
Mayjen Konashenkov mengatakan, manuver tim pasukan khusus Rusia juga berhasil menewaskan 29 gerilyawan, termasuk tentara bayaran asing saat membebaskan masjid tersebut.
"Para sandera yang merupakan warga salah satu negara CIS dibebaskan dan dibawa ke lokasi yang aman," tandasnya.
Lebih jauh ia memaparkan, angkatan bersenjata Rusia telah menghancurkan 470 kendaraan udara tak berawak Ukraina, 2.290 tank dan kendaraan lapis baja dan 254 sistem peluncuran roket sejak awal operasi militer khusus di Ukraina.
"Sejak dimulainya operasi militer khusus, total 134 pesawat tempur, 470 kendaraan udara tak berawak Ukraina, 249 sistem pertahanan udara, 2.290 tank dan kendaraan lapis baja lainnya, 254 sistem peluncuran roket ganda, 992 senjata artileri lapangan dan mortir dan 2.166 militer khusus telah sudah dimusnahkan," paparnya.
Menurut juru bicara itu, pasukan roket dan artileri Rusia menyerang 814 sasaran angkatan bersenjata Ukraina, termasuk 17 pos komando, 111 posisi tembakan artileri dan 684 benteng dan kelompok tenaga musuh.
Selain itu, Mayjen Konashenkov mengatakan, sistem pertahanan udara Rusia di daerah pemukiman Avdeyevka, Bayrak, Lozovaya, Malaya Kamyshevakha, Novoprokopovka, Pologi, Chernobayevka, Shirokoye dan Yasinovataya menembak jatuh 10 kendaraan udara tak berawak Ukraina.
BACA JUGA:
Sehari sebelumnya, Mayjen Konashenkov menyebut korban jiwa tentara Ukraina, Garda Nasional dan tentara bayaran asing mencapai 23.367 orang. Ia menyebut, pernyataan Presiden Ukraina Vladimir Zelensky baru-baru ini kepada media Barat, korban tewas di pihaknya mencapai sekitar 2.500-3.000 anggota militer adalah bohong.
“Kementerian Pertahanan Rusia memiliki statistik yang dapat diandalkan tentang kerugian sebenarnya di tentara Ukraina, Garda Nasional dan di antara tentara bayaran asing yang tiba, yang Zelensky takut untuk berkomunikasi dengan rakyat Ukraina. Sampai saat ini, mencapai 23.367," tandas Konashenkov.