Evakuasi Warga Sipil dari Mariupol, Rusia Minta Tolong Turki Agar Ukraina Patuhi Gencatan Senjata
Pengungsi Ukraina. (Wikimedia Commons/manhhai)

Bagikan:

JAKARTA - Rusia mengharapkan dukungan Turki terkait pembukaan koridor kemanusiaan di Mariupol, dengan 'membujuk' Ukraina terkait gencatan senjata agar proses evakuasi warga sipil bisa berjalan.

Kepala Pusat Manajemen Pertahanan Rusia Kolonel Jenderal Mikhail Mizintsev mengatakan, Rusia siap membuka koridor kemanusiaan dari Mariupol pada Senin.

"Tetapi keberhasilan operasi kemanusiaan akan tergantung pada pihak Ukraina saja. Militan unit nasionalis tidak dikendalikan oleh pejabat Kiev dan terus menembaki koridor kemanusiaan," melansir TASS 4 April.

"Itulah sebabnya pihak Ukraina belum melaksanakan kewajibannya terkait evakuasi warga sipil. Tidak ada satu pun konvoi kemanusiaan yang bisa mencapai Mariupol dari arah barat," sambungnya.

"Kami mengharapkan dukungan dari rekan-rekan Turki kami untuk membuat pihak berwenang Ukraina, secara ketat melaksanakan kewajiban mereka pada pembentukan koridor kemanusiaan, serta ketaatan terhadap gencatan senjata selama operasi untuk evakuasi orang-orang dari Mariupol," harap Mizintsev.

Dia menekankan, Rusia menarik perhatian Komite Internasional Palang Merah, OSCE, Kantor Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi, dan organisasi internasional lainnya untuk menetapkan kebijakan tidak manusiawi dan kriminal Kyiv sebagi pelanggaran hukum kemanusiaan internasional.

Diberitakan sebelumnya, Mizintsev menuding Ukraina kembali menggagalkan upaya evakuasi warga sipil dari Mariupol, menyebut serangan oleh tentara dan batalyon nasionalis di wilayah tersebut.

Akibat serangan tersebut, evakuasi warga sipil dan warga negara asing dari Mariupol kembali gagal.

"Operasi kemanusiaan yang terorganisir dengan baik untuk menyelamatkan warga sipil dan orang asing dari Mariupol secara sinis dihancurkan oleh pihak Ukraina," ujarnya

"Bagian dari rute evakuasi di dekat Mariupol mendapat serangan intensif dari unit tentara Ukraina dan batalyon nasionalis, yang menggunakan mortir dan senjata berat," ungkap Mizintsev.

Untuk diketahui, pada 2 April, Menteri Pertahanan Nasional Turki Hulusi Akar menyatakan, Ankara dapat dapat memberikan dukungan kapal untuk evakuasi warga sipil dan mereka yang terluka di Mariupol.