Tegas Peringatkan NATO, Presiden Putin Salahkan Amerika Serikat Atas Ketegangan di Eropa
Presiden Rusia Vladimir Putin. (Wikimedia Commons/Kremlin.ru/Пресс-служба Президента Российской Федерации)

Bagikan:

JAKARTA - Rusia siap untuk mengambil langkah-langkah teknis militer, jika NATO memperluas kekuatannya dekat perbatasannya, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan pada pertemuan dewan yang diperbesar Kementerian Pertahanan pada Hari Selasa.

"Dalam hal kebijakan agresif yang jelas diteruskan oleh rekan-rekan Barat, kami akan mengambil langkah-langkah teknis militer yang memadai dan menanggapi dengan keras langkah-langkah yang tidak bersahabat," presiden Rusia memperingatkan, dikutip dari TASS 22 Desember.

Seperti yang ditekankan Presiden Putin, Rusia 'memiliki hak penuh' atas tindakan yang dimaksudkan untuk memastikan keamanan dan kedaulatannya. Menurutnya, Moskow tidak menuntut persyaratan eksklusif khusus untuk dirinya sendiri.

"Rusia berdiri untuk keamanan yang setara dan tak terpisahkan di seluruh ruang Eurasia," tandas Presiden Putin.

Dalam kesempatan yang sama, Presiden Putin menyebut Amerika Serikat harus disalahkan atas eskalasi ketegangan di Eropa.

"Dan, saya ingin menekankan, kami memiliki hak untuk melakukannya, kami memiliki hak untuk mengambil tindakan yang dirancang untuk memastikan keamanan dan kedaulatan Rusia," jelasnya mengutip Sputnik News.

Lebih jauh Presiden Putin mengungkapkan, kebijakan anti-Rusia yang dilakukan Washington boleh jadi karena euforia yang disebut kemenangan dalam Perang Dingin. Menurutnya, Amerika Serikat gagal membuat kesimpulan yang tepat setelah Perang Dingin.

Presiden Rusia juga mengecam tindakan Washington di negara lain seperti Irak dan Suriah, juga mengingat pemboman Yugoslavia pada akhir 1990-an.

Putin menunjuk bagaimana Washington "melakukan hal-hal terberat tanpa sanksi Dewan Keamanan PBB". Berkenaan dengan Irak, katanya, Amerika Serikat telah "menghancurkan negara" dan menciptakan "sarang terorisme internasional", kemudian hanya membenarkan kesalahannya dengan kegagalan intelijen.

"Dan bagaimana mereka memasuki Suriah, apakah itu disetujui oleh Dewan Keamanan (PBB)? Tidak. Mereka melakukan apa yang mereka inginkan," tandasnya.

"Penumpukan pasukan militer AS dan NATO secara langsung di perbatasan Rusia, serta dengan diadakannya latihan skala besar, termasuk yang tidak direncanakan, menimbulkan kekhawatiran serius. Kami sangat prihatin dengan penyebaran elemen sistem pertahanan rudal global AS di dekat Rusia," tegas Presiden Putin.

Selama pidato Hari Selasa, Presiden Putin mengatakan Rusia berharap untuk "negosiasi yang konstruktif dan bermakna dengan hasil nyata yang akan memastikan keamanan yang sama untuk semua".

Sementara, Gedung Putih menyuarakan kesiapannya untuk terlibat dalam diplomasi dengan Rusia, mengatakan dialog harus didasarkan pada timbal balik dan mempertimbangkan kekhawatiran Amerika Serikat mengenai tindakan Rusia.