Tegas Ingatkan NATO, Presiden Putin Pastikan Rusia Merespons Pengerahan Pasukan dan Infrastruktur di Finlandia serta Swedia
Presiden Putin diapit Kepala Staf Militer Rusia Jenderal Valery Gerasimov (kiri) dan Menteri Pertahanan Sergei Shoigu (kanan). (Wikimedia Commons/Kremlin.ru)

Bagikan:

JAKARTA - Presiden Rusia Vladimir Putin tegas memperingatkan, Rusia akan merespon dengan cara yang sama jika aliansi militer Barat mengerahkan pasukan dan infrastruktur di Finlandia dan Swedia, setelag kedua negara itu bergabung.

Ini dikatakan Putin terkait dengan rencana Finlandia dan Swedia bergabung dengan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) pimpinan Amerika Serikat.

"Dengan Swedia dan Finlandia, kami tidak memiliki masalah yang kami miliki dengan Ukraina. Mereka ingin bergabung dengan NATO, silakan," kata Presiden Putin kepada televisi pemerintah Rusia setelah pembicaraan dengan para pemimpin regional di Turkmenistan, melansir Reuters 30 Juni.

"Tetapi mereka harus memahami bahwa tidak ada ancaman sebelumnya, sementara sekarang, jika kontingen militer dan infrastruktur dikerahkan di sana, kita harus merespons dengan baik dan menciptakan ancaman yang sama untuk wilayah dari mana ancaman terhadap kita diciptakan," tegasnya.

Dia mengatakan tidak dapat dihindari, bahwa hubungan Moskow dengan Helsinki dan Stockholm akan memburuk karena keanggotaan NATO mereka.

"Semuanya baik-baik saja di antara kami, tetapi sekarang mungkin ada beberapa ketegangan, pasti akan ada," katanya.

"Itu tidak bisa dihindari jika ada ancaman bagi kita," tandas Presiden Putin.

Diketahui, Presiden Putin membuat komentarnya sehari setelah anggota NATO Turki mencabut hak vetonya atas tawaran Finlandia dan Swedia untuk bergabung dengan aliansi tersebut, setelah ketiga negara sepakat untuk saling melindungi keamanan satu sama lain.

Langkah ini berarti Helsinki dan Stockholm dapat melanjutkan aplikasi mereka untuk bergabung dengan NATO, menandai perubahan terbesar dalam keamanan Eropa dalam beberapa dekade.

Presiden Putin menambahkan, tujuan dari apa yang disebut Moskow sebagai "operasi militer khusus" di Ukraina tetap tidak berubah, untuk "membebaskan" wilayah Donbas Ukraina timur dan menciptakan kondisi untuk memastikan keamanan Rusia.

Dia mengatakan, pasukan Rusia telah maju di Ukraina dan intervensi militer berjalan sesuai rencana. Tidak perlu, katanya, untuk menetapkan tenggat waktu untuk mengakhiri kampanye.