Mantan Agen KGB Ditangkap Ukraina: Kirimkan Lokasi Target Pakai Instagram, Arahkan Serangan Rudal yang Menewaskan 50 Tentara
Ilustrasi pasukan khusus SBU Ukraina. (Wikimedia Commons/President.gov.ua)

Bagikan:

JAKARTA - Dinas Keamanan Ukraina (SBU) mengatakan pada Hari Selasa, mereka menangkap seorang mantan agen KGB Soviet yang membantu mengarahkan serangan rudal Rusia, di mana 50 tentara tewas di sebuah fasilitas militer di barat negara itu pada Bulan Maret.

Tersangka mengirim lokasi target di pusat pelatihan militer Yavoriv ke kontak di agen Rusia yang tidak ditentukan menggunakan aplikasi pesan Telegram, kata Dinas Keamanan Ukraina (SBU) dan jaksa setempat.

"Akibat serangan roket di tempat pelatihan Yavoriv, ​​lebih dari 50 personel tewas, dan hampir 150 terluka," kata SBU di Telegram, melansir Reuters 29 Juni.

Setelah serangan rudal, Ukraina mengatakan bahwa 35 tentara tewas di fasilitas itu, yang terletak 15 mil (25 km) dari perbatasan Polandia.

Tersangka, yang berasal dari kota barat Lviv, ditahan dan diselidiki karena pengkhianatan, kata kantor kejaksaan. Namun, dia tidak bisa segera dihubungi untuk dimintai komentar oleh Reuters.

Dugaan adanya mata-mata atau 'pengkhianat' yang turut membantu serangan udara dan rudal Rusia sejak invasi 24 Februari, sudah pernah terjadi sebelumnya. Wali Kota Mariupol, Vadym Boychenko, menuduh ada pengkhianat yang menyampaikan informasi penting kepada pasukan Rusia selama pemboman kota pelabuhan selatan pada awal invasi ke Ukraina.

sbu ukraina
Ilustrasi pasukan khusus SBU Ukraina. (Wikimedia Commons/Security Service of Ukraine)

Boychenko, mengatakan kepada BBC bahwa penghancuran infrastruktur penting kota itu, termasuk pasokan listrik, bisa terkoordinasi dengan baik. Dan dia menduga para pengkhianat yang telah memberikan koordinat kepada Rusia, seperti dikutip dari The Guardian

"Mereka tahu di mana harus menembak. Ada banyak pengkhianat yang memberi koordinat. Semua yang kami miliki, semua yang dianggap sebagai infrastruktur penting kota, hancur dalam tujuh hari pertama," keluh Boychenko.

"Ada 15 pasokan listrik di kota. Bahkan wali kota tidak tahu di mana mereka semua. Dan mereka tahu dan dalam seminggu menghancurkan semua 15," lanjutnya.

"Titik air, jalur komunikasi dan gudang penyimpanan makanan dan obat-obatan juga menjadi sasaran," katanya.

Sebelumnya, diduga menjadi bagian dari jaringan mata-mata Rusia, seorang pejabat senior pemerintahan dan pebisnis Ukraina juga ditangkap SBU. Nama mereka tidak disebutkan, tetapi mengidentifikasi mereka sebagai pejabat senior di Sekretariat Kabinet Menteri dan kepala departemen di Kamar Dagang dan Industri, untuk lobi bisnis.

"Para pejabat ini menyampaikan berbagai informasi intelijen kepada musuh, dari keadaan kemampuan pertahanan kami hingga pengaturan di perbatasan negara dan data pribadi petugas penegak hukum Ukraina," papar SBU.

Terpisah, pihak Rusia tidak segera mengomentari pernyataan SBU terkait penangkapan dan aktivitas intelijen ini.