Bagikan:

JAKARTA - Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa Bangsa akan menggelar pertemuan pada Hari Selasa, usai serangan udara Rusia ke Ukraina menewaskan puluhan orang pada Hari Senin, yang salah satunya menyasar rumah sakit anak-anak di Kyiv.

Rumah sakit tersebut menjadi salah satu bangunan yang terkena rudal pada Senin siang, saat Rusia melancarkan serangan terhadap kota-kota di Ukraina yang menewaskan 37 orang, gelombang serangan udara yang paling mematikan dalam beberapa bulan terakhir.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengutuk keras serangan Rusia tersebut, kata juru bicaranya, Stephane Dujarric.

Sekjen Guterres menganggap serangan terhadap rumah sakit anak-anak dan fasilitas medis lainnya "sangat mengejutkan," kata Dujarric.

"Mengarahkan serangan terhadap warga sipil dan objek sipil dilarang oleh hukum humaniter internasional, dan serangan semacam itu tidak dapat diterima dan harus segera diakhiri," katanya, melansir Reuters 9 Juli.

Pertemuan Dewan Keamanan yang dijadwalkan pada Selasa pagi diminta oleh Inggris, Prancis, Ekuador, Slovenia dan Amerika Serikat.

"Kami akan mengecam serangan pengecut dan bejat Rusia terhadap rumah sakit tersebut," ujar Duta Besar Inggris untuk PBB, Barbara Woodward, dalam sebuah unggahan di Twitter.

Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dalam unggahannya di Twitter menuliskan, serangan rudal brutal Rusia menewaskan 37 orang, tiga di antaranya anak-anak, serta melukai 170 lainnya, 13 di antaranya anak-anak. Sebuah rudal Rusia menghantam rumah sakit anak terbesar di Ukraina, katanya.

"Secara keseluruhan, hampir 100 fasilitas rusak, termasuk rumah sakit anak-anak, rumah-rumah biasa, taman kanak-kanak, rumah sakit bersalin, perguruan tinggi, dan pusat bisnis. Puing-puing masih dibersihkan di lokasi-lokasi tersebut," cuit Presiden Zelensky.

"Teroris Rusia harus bertanggung jawab atas hal ini. Keprihatinan belaka tidak akan menghentikan teror. Belasungkawa bukanlah senjata. Kita harus menembak jatuh rudal-rudal Rusia. Pesawat tempur Rusia harus dihancurkan di mana pun mereka berada. Langkah-langkah kuat harus diambil untuk menghilangkan defisit keamanan," lanjutnya.

Terpisah, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan, pasukannya menyerang target industri pertahanan dan pangkalan penerbangan.

"Tuduhan yang dibuat oleh pejabat Kyiv tentang serangan rudal Rusia yang disengaja terhadap sasaran sipil sama sekali tidak benar," kata kementerian, melansir TASS.

"Sejumlah laporan foto dan video dari Kyiv yang telah dipublikasikan, memperjelas bahwa kerusakan disebabkan oleh rudal pertahanan udara Ukraina yang jatuh yang diluncurkan dari sistem rudal yang ditempatkan di dalam batas kota," jelas pernyataan itu.

Menurut kementerian, Angkatan Bersenjata Rusia melakukan serangan presisi tinggi terhadap lokasi industri pertahanan dan pangkalan udara Ukraina, sebagai tanggapan atas upaya Kyiv untuk menyerang fasilitas energi di dalam Rusia. Semua target yang ditunjuk terkena serangan.