Bakal Lanjutkan Serangan Terhadap Pasukan Asing di Ukraina, Rusia: Kami Tahu Semua Lokasi Tentara Bayaran
Juru Bicara Kementerian Pertahanan Rusia Mayor Jenderal Igor Konashenkov. (Twitter/@MajorGeneralIg1)

Bagikan:

JAKARTA - Tentara Rusia mengetahui lokasi tentara bayaran asing di Ukraina, dengan serangan terhadap fasilitas tersebut akan dilanjutkan, sebut juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia Igor Konashenkov kepada media, Senin.

"Kami tahu semua lokasi tentara bayaran asing di Ukraina. Lebih banyak serangan akan terus dilakukan terhadap mereka, seperti yang dilakukan pada 13 Maret terhadap pusat pelatihan di Starichi dan di tempat uji coba Yavorovsky," kata Mayor Jenderal Konashenkov, melansir TASS 15 Maret.

"Biarkan saya memperingatkan sekali lagi bahwa tentara bayaran tidak akan melihat belas kasihan di mana pun mereka berada di wilayah Ukraina," tegasnya.

Dia menekankan, rezim di Kiev terus menggunakan taktik teror dan senjata paling merusak terhadap warga sipil dan infrastruktur sipil.

"Beberapa negara Barat telah mendorong warganya di tingkat pemerintah untuk berpartisipasi dalam operasi tempur, dalam kapasitas tentara bayaran melawan pasukan Rusia di Ukraina," paparnya.

"Semua tanggung jawab atas kematian warga negara asing kategori ini di Ukraina akan berada di pundak para pemimpin negara masing-masing," Konashenkov memperingatkan.

Diberitakan sebelumnya, rudal Rusia menghantam pangkalan besar Ukraina di dekat perbatasan dengan anggota NATO Polandia pada Minggu, menewaskan 35 orang dan melukai 134, kata seorang pejabat setempat, dalam eskalasi perang di barat negara itu ketika pertempuran sengit dilaporkan terjadi di tempat lain.

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan, serangan udara itu telah menghancurkan sejumlah besar senjata yang dipasok oleh negara-negara asing, yang disimpan di fasilitas pelatihan yang luas itu dan telah menewaskan "hingga 180 tentara bayaran asing".

Mayor Jenderal Igor Konashenkov mengatakan Rusia telah menggunakan senjata jarak jauh berpresisi tinggi untuk menyerang Yavoriv dan fasilitas terpisah di Desa Starichi.

"Akibat serangan itu, hingga 180 tentara bayaran asing dan sejumlah besar senjata asing dihancurkan," katanya dalam sebuah pengarahan, melansir Reuters.