JAKARTA - Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan kepada Perdana Menteri Inggris Boris Johnson pada Hari Senin, anggota aliansi militer NATO mengancam Rusia dengan memperluas aktivitas di Ukraina, kata Kremlin.
Intelijen Amerika Serikat menilai, Rusia dapat merencanakan serangan multi-front di negara tetangga Ukraina pada awal tahun depan, yang melibatkan hingga 175.000 tentara.
Kremlin menyangkal rencananya untuk menyerang dan mengatakan Barat dicengkeram oleh Russophobia. Moskow mengatakan, perluasan NATO mengancam Rusia dan telah melanggar jaminan yang diberikan kepadanya ketika Uni Soviet runtuh pada 1991.
"Vladimir Putin memberikan garis besar rinci tentang evaluasi utamanya tentang situasi saat ini di sekitar Ukraina," ujar Kremlin tentang panggilan telepon dengan PM Johnson, mengutip Reuters 14 Desember.
"Digarisbawahi bahwa semua ini terjadi dengan latar belakang 'ekspansi' militer aktif di wilayah Ukraina oleh negara-negara NATO, yang menciptakan ancaman langsung terhadap keamanan Rusia," sambung Kremlin.
Sementara itu, PM Johnson memperingatkan Putin setiap tindakan destabilisasi terhadap Ukraina akan menjadi kesalahan strategis dengan konsekuensi yang signifikan, sebut Downing Street 10 (kediaman resmi PM Inggris).
BACA JUGA:
- https://voi.id/berita/113174/israel-cabut-fasilitas-mobil-sopir-hingga-pengawal-untuk-istri-dan-anak-mantan-pm-netanyahu-meski-ada-ancaman
- https://voi.id/berita/112544/tuduh-ukraina-memobilisasi-artileri-rusia-negosiasi-penyelesaian-damai-menemui-jalan-buntu
- https://voi.id/berita/112550/ungkap-ada-staf-cia-bekerja-di-pemerintahan-rusia-pada-1990-an-presiden-putin-saya-membersihkan-semuanya
- https://voi.id/berita/112532/tegas-peringatkan-rusia-untuk-tidak-menginvasi-ukraina-menteri-pertahanan-inggris-saya-tidak-ingin-melihat-perang
- https://voi.id/berita/112529/tentang-rezim-militer-penduduk-myanmar-lancarkan-pemogokan-serentak-dan-kampanye-hitam-hari-in
Downing Street mengatakan, PM Johnson "menekankan komitmen Inggris terhadap integritas dan kedaulatan teritorial Ukraina, dan memperingatkan bahwa tindakan destabilisasi apa pun akan menjadi kesalahan strategis yang akan memiliki konsekuensi signifikan".
"Dia (PM Johnson) menyatakan keprihatinan mendalam Inggris atas pembangunan pasukan Rusia di perbatasan Ukraina, dan menegaskan kembali pentingnya bekerja melalui saluran diplomatik untuk mengurangi ketegangan dan mengidentifikasi solusi yang tahan lama."