PM Inggris Boris Johnson Nilai Ukraina akan Menangi Perang dengan Rusia Meski Tidak Mudah
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson. (Wikimedia Commons/Palácio do Planalto)

Bagikan:

JAKARTA - Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan dirinya yakin Ukraina bisa menang melawan Rusia, dalam program Newsnight BBC pada Kamis malam.

"Saya pikir Ukraina pasti bisa menang. Saya tidak berpikir itu akan mudah, saya pikir situasi untuk Ukraina suram, menyedihkan," ujar PM Johnson melansir The National News 25 Maret.

"Saya tidak berpikir bahwa kita telah melihat yang seperti itu selama 80 tahun di Eropa, dan apa yang dilakukan (Presiden Rusia Vladimir) Putin tidak masuk akal," jelasnya.

"Tetapi ada perasaan di mana Putin telah gagal atau kalah, karena saya pikir dia benar-benar tidak tahu Ukraina akan meningkatkan perlawanan seperti mereka, dan dia benar-benar salah memahami apa itu Ukraina," paparnya.

"Dan jauh dari memadamkan Ukraina sebagai sebuah negara, dia memperkuatnya," tandas PM Johnson.

Lebih jauh PM Johnson mengatakan, dia tidak optimis bahwa Presiden Putin benar-benar menginginkan perdamaian dengan Ukraina.

Ditanya mengenai keseriusan pembicaraan damai antara Rusia dan Ukraina, PM Johnson mengatakan, semunya hal yang masuk akan untuk dilakukan.

"Jika hal ini dapat diselesaikan, itu akan menjadi fantastis. Saya harus memberi tahu Anda, bahwa saya tidak optimis Vladimir Putin benar-benar menginginkan itu," ujarnya.

"Saya pikir dia memutuskan untuk menggandakan dan mencoba Groznyfy kota-kota besar Ukraina, dengan cara yang selalu dia coba lakukan dan saya pikir itu kesalahan yang tragis. Tapi sepertinya, itulah yang dia lakukan saat ini."

"Oleh karena itu, kita perlu berbuat lebih banyak sebagai Barat, mengintensifkan sanksi, mengirim lebih banyak rudal seperti yang kami umumkan hari ini, 6.000 lebih banyak rudal, memperkuat sanksi kami, berbuat lebih banyak untuk menghentikan kebocoran emas Rusia. Semua cara di mana kita bisa mengencangkan sekrup padanya," paparnya.

PM Johnson mengatakan, bahkan jika NATO tidak memberikan Ukraina keanggotaan penuh, sekutu akan memberi negara itu begitu banyak dukungan, sehingga Rusia tidak akan mempertimbangkan untuk menyerang lagi.

"Seiring waktu, Anda dapat membayangkan bahkan jika Anda tidak dapat memiliki jaminan Pasal 5 untuk Ukraina, maksud saya, keanggotaan penuh NATO, di dalam payung termonuklir, seolah-olah, Anda dapat membayangkan simpatisan Barat Ukraina akan memberikan begitu banyak melalui peralatan, pelatihan, intelijen untuk menciptakan semacam pencegahan bagi Ukraina dengan penolakan kemungkinan Rusia untuk menyerang lagi," ungkap PM Johson.

“Apa yang saya bicarakan adalah begitu membentengi, begitu menguatkan Ukraina, sehingga di masa depan tidak dapat dicerna oleh penjajah Rusia," pungkasnya.