Bagikan:

JAKARTA - Waymo salah satu unit bisnis dari Alphabet Inc mengumumkan  pada Senin, 14 Maret, bahwa mereka siap untuk menghapus pengemudi pengawas  keselamatan dari kendaraan otonomnya di San Francisco.

Namun perusahaan yang juga menjadi induk usaha dari Google itu tidak merinci kerangka waktu untuk meluncurkan layanan tanpa pengemudi sepenuhnya dari taksi mereka.

Waymo pada bulan Agustus 2021, mulai memberikan tumpangan otonom gratis kepada sejumlah orang di San Francisco. Namun dalam taksi otonom ini masih terdapat pengawas  pengemudi keselamatan di dalamnya. Dalam penyediaan taksi otonom itu, Waymo  menggunakan kendaraan listrik produksi Jaguar.

Co-CEO Waymo, Tekedra Mawakana, mengatakan pada Senin lalu, bahwa mereka telah memberikan ratusan orang untuk naik 'robo-taksi' selama enam bulan terakhir sejak peluncuran di kota berpenduduk padat itu.

“Operasi taksi tanpa pengemudi, yang telah direncanakan sejak lama, akan menandai "langkah besar di jalan kami untuk menyebarkan layanan komersial yang sepenuhnya otonom," kata Mawakana dalam sebuah posting blog, yang dikutip Reuters.

Waymo dan saingannya Cruise, yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh General Motors, pada awal bulan ini keduanya telah memperoleh izin dari California Public Utilities Commission (CPUC). Izin atau lisensi ini  memungkinkan mereka menagih sewa dari penumpang untuk perjalanan dengan pengemudi keselamatan yang ada di California.

Namun mereka tetap perlu mendapatkan izin terpisah dari CPUC untuk mulai mengumpulkan tarif untuk layanan penumpang tanpa pengemudi sepenuhnya di California.

Waymo menolak berkomentar tentang status aplikasi izin tanpa pengemudi sepenuhnya dengan CPUC. Namun jika izin itu dikeluarkan akan menjadi sebuah perkembangan maju di mana sistem robotika telah menggantikan peran sopir profesional dalam sistem transportasi umum.