Kasus COVID-19 di Jawa-Bali Sudah Menurun kecuali Jateng dan DIY
Ilustrasi (Pixabay)

Bagikan:

JAKARTA - Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satgas COVID-19 Dewi Nur Aisyah mengungkapkan bahwa kasus COVID-19 di Jawa dan Bali mengalami penurunan.

"Kalau kita lihat, (kasus COVID-19) di Jawa-Bali puncaknya sebenarnya sudah lewat. Per tanggal 23 Januari di Jawa Bali itu puncak kasusnya," kata Dewi dalam diskusi virtual, Minggu, 6 Maret.

Dewi menjelaskan, sejumlah penurunan kasus harian sudah menurun di Banten dari 7.283 kasus menjadi 2.396 kasus, Jawa Barat dari 16.251 menjadi 9.778 kasus, Bali dari 2.556 menjadi 470 kasus, Jawa Timur dari 8.977 menjadi 5.413 kasus, DKI Jakarta dari 15.825 menjadi 4.675 kasus.

Hanya saja, masih ada dua provinsi yang mencatat kenaikan angka kasus, yakni Jawa Tengah dan DI Yogyakarta. Di Jawa Tengah, kasus COVID-19 masih dalam tren kenaikan dari 5.623 menjadi 6.021 kasus, sementara di DI Yogyakarta juga masih naik dari 2.750 menjadi 2.855 kasus.

"Yang masih naik di kita adalah Jawa Tengah dan Yogyakarta. Ini masih menuju puncak. Kita enggak tahu puncaknya di mana. Tapi, di lima provinsi lain yang ada di Jawa-Bali, trennya sudah menunjukkan penurunan," urai Dewi.

Lebih lanjut, Dewi mengungkapkan bahwa saat kenaikan kasus COVID-19 justru masih terjadi di luar Jawa-Bali.

Sejumlah provinsi yang tengah mengalami peningkatan kasus mulai dari Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Sumatera Barat, Lamping, Sumatera Selatan, Sumatera Utara, Kalimantan Timur, Kepulauan Riau, hingga Riau. Hanya Papua yang sudah mulai menunjukkan penurunan kasus.

"Jadi, Jawa-Bali ini duluan mendapatkan kasus-kasus Omicron, kemudian lebih cepat juga dia akan melandai. Mungkin di luar Jawa dan Bali kasusnya akan lebih mendominasi dalam beberapa hari atau pekan ke depan," jelas Dewi.

Terkait