Kondisi 10 Provinsi yang Ditangani Luhut: Kasus COVID-19 Turun, Angka Kematian Meningkat
Menko Maritim dan Investasi Luhut B. Pandjaitan (Foto: Irfan Meidianto/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito memaparkan kondisi 10 provinsi prioritas yang menjadi tanggung jawab Wakil Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) Luhut Binsar Panjaitan.

Menurutnya, saat ini kondisi 10 provinsi tersebut telah mengalami penurunan kasus aktif COVID-19 namun mengalami peningkatan angka kematian.

Adapun 10 provinsi yang menjadi tanggung jawab Luhut adalah DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawaa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Papua, Bali, dan Banten.

Wiku memaparkan, jika pada 13 September kasus aktif COVID-19 di 10 provinsi ini menyumbangkan kasus sebanyak 71,8 persen dari kasus aktif nasional, penurunan selama dua pekan terakhir telah terjadi.

"20 September persentase menurun menjadi 70,4 persen dan kemudian pada 27 September menurun mencapai 67,6 persen," katanya dalam konferensi pers yang ditayangkan secara daring di akun YouTube Sekretariat Presiden, Kamis, 1 Oktober. 

"Secara umum peresentase kasus aktif mengalami penurunan di 10 provinsi prioritas, kecuali Sulawesi Selatan dan Papua. Sulawesi Selatan mengalami peningkatan kasus aktif pada 20 September menjadi 23,9 persen dan Papua mengalami peningkatan 35,7 persen pada 27 September," imbuhnya.

Sementara terkait kasus kematian, dari 10 provinsi tersebut ada daerah yang mengalami peningkatan seperti Jawa Timur, Sumatera Utara, Papua, Bali, dan Banten.

Sedangkan kasus kematian di provinsi lainnya seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, DKI Jakarta, Kalimantan Selatan, dan Sulawesi Selatan cenderung stagnan atau tidak ada perubahan.

Berkaca dari data tersebut, Wiku kemudian mengingatkan agar 10 provinsi prioritas ini dan provinsi lainnya dapat terus menekan angka kematian akibat COVID-19.

Selain itu, dia juga mengingatkan agar semua pihak menjalankan protokol kesehatan atau 3M yaitu mencuci tangan, menjaga jarak, dan memakai masker. Ketaatan kolektif ini, sambung Wiku, akan menjadikan protokol kesehatan makin efektif penerapannya.

"Dibutuhkan kerja sama dari seluruh masyarakat dengan saling mengingatkan untuk saling mematuhi protokol kesehatan," tegasnya.

"Jadi apabila kita sendiri sudah bisa patuh terhadap protokol kesehatan, jangan lupa mengingatkan kepada orang lain agar bisa mematuhi protokol kesehatan seperti kita," pungkasnya.