Di 10 Provinsi Prioritas, Hanya Bali yang Alami Peningkatan Angka Kematian COVID-19
Ilustrasi/Unsplash

Bagikan:

JAKARTA - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito menjelaskan persentase kasus kematian COVID-19 di 10 provinsi prioritas cenderung stagnan. Hanya Bali yang konsisten megalami peningkatan angka kematian.

Sepuluh provinsi prioritas tersebut yakni DKI Jakarta Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Sumatera Utara, Papua, Bali, dan Banten. Provinsi ini menjadi perhatian karena memiliki 67,62 persen dari porsi kasus aktif nasional.

"Beberapa provinsi prioritas sempat mengalami kenaikan namun kembali menurun pada pekan terakhir. Hanya provinsi Bali yang mengalami kenaikan persentase kematian selama dua minggu terakhir," kata Wiku dalam tayangan Youtube Sekretariat Presiden, Kamis, 15 Oktober.

Berdasarkan analisis data per 11 Oktober, Persentase kasus kematian COVID-19 di Bali pada tanggal 27 September sebesar 2,97 persen. Kemudian angka kematian pada 4 Oktober naik menjadi 3,11 persen, lalu pada 11 Oktober kembali naik menjadi 3,17 persen.

Dari data yang ada, Wiku menyebut pemerintah provinsi Bali mesti meningkatkan kualitas perawatan pasien COVID-19. Sebab, kematian COVID-19 ini biasanya dialami oleh pasien dengan gejala berat yang kondisi kesehatannya makin memburuk.

"Peningkatan kualitas rumah sakit rujukan dan ditambahnya fasilitas isolasi Mandiri ataupun Rumah Sakit darurat ini perlu dilakukan untuk dapat membantu menekan angka kematian," ungkap Wiku.

"Kepada warga Bali, kami mohon jika mengalami gejala covid 19 untuk segera memeriksakan diri agar dapat ditangani sedini mungkin," lanjut dia.

Meski persentase kematian di Bali meningkat, angka kesembuhan pasien COVID-19 di Pulau Dewata juga ikut meningkat. 

Pada tanggal 27 September, angka kesembuhan COVID-19 di Bali sebesar 81,9 persen. Kemudian, pada 11 Oktober, angka kesembuhan naik menjadi 85,8 persen.

Jika angka kematian dan kesembuhan meningkat, otomatis kasus aktif mengalami penurunan. Kasus aktif di Bali pada 27 September sebesar 15,13 persen. Lalu, mengalami penurunan menjadi 11,03 persen pada 11 Oktober.