Kota Semarang Jadi Penyumbang Angka Kematian COVID-19 Tertinggi Sebulan Terakhir
ILUSTRASI/VOI

Bagikan:

JAKARTA - Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satgas Penanganan COVID-19, Dewi Nur Aisyah menyebut Kota Semarang, Jawa Tengah, menjadi daerah yang memiliki angka kematian COVID-19 tertinggi selama sebulan terakhir, yakni pada bulan Juli.

"Pada level kabupaten/kota, yang menyumbang angka kematian tertinggi bulanan di bulan Juli berasal dari Kota Semarang," kata Dewi dalam diskusi virtual, Rabu, 4 Agustus.

Daerah penyumbang angka kematian COVID-19 tertinggi selanjutnya berada di Jakarta Timur, Garut, Jakarta Barat, Kawarang, Jakarta Selatan, Kota Balikpapan, Sleman, dan Jombang. 

Dewi juga menjelaskan ada 6 kabupaten/kota yang selalu masuk dalam 20 besar penyumbang kematian kasus COVID-19 sejak bulan Mei hingga Juli, yaitu Jakarta Selatan, Sleman, Jakarta Barat, Jakarta Pusat, Jakarta Utara, dan Wonogiri.

"Artinya, kita harus melihat lebih dekat lagi secara kabupaten/kota untuk dijadikan intervensi. Apa sih yang menyebabkan secara konsisten jumlah kematiannya masih berturut-turut bertambah," ungkap Dewi.

Pada tingkat provinsi, penyumbang angka kematian tertinggi di bulan Juli berasal dari Jawa Tengah, Jawa timur, DKI Jakarta, Jawa Barat, dan DI Yogyakarta, Kalimantan Timur, Riau, Kepulauan Riau, Sumatera Selatan, dan Bali.

"Kalau kita lihat, lima provinsi di Pulau Jawa memang menyumbangkan angka kematian tertinggi di bulan Juli," tutur Dewi.

Dewi berharap 10 provinsi dengan angka kematian tertinggi sebulan terakhir ini bisa menekan kematian kasus COVID-19 di daerahnya. Sebab, kontribusi kematian pada 10 dari 34 provinsi di Indonesia ini mencapai 80 persen.

Angka kematian kasus COVID-19 di bulan Juli memang meningkat drastis, seiring peningkatan jumlah kasus positifnya. Kenaikan angka kematian kasus COVID-19 dari bulan Juni ke bulan Juli meningkat 348 persen.

"Angka kematian ini sama dengan kondisi kasus yang juga meningkat sangat tinggi di bulan Juli. Pada saat kasus mengalami kenaikan yang begitu signifikan, pasti akan berdampak terhadap jumlah kematian," pungkasnya.