Bagikan:

JAKARTA - Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito mengatakan kasus positif COVID-19 mingguan di Indonesia meningkat hingga 15 kali lipat dalam dua bulan terakhir.

"Kasus positif mingguan di pekan ini tercatat sejumlah 38.000 lebih, sangat tinggi jika dibandingkan dengan awal Juni 2022 yang hanya 2.000 kasus saja," kata dia saat menyampaikan keterangan pers Perkembangan Penanganan COVID-19 dilansir ANTARA, Kamis, 4 Agustus.

Dia mengatakan kenaikan kasus positif diiringi dengan peningkatan kasus kematian meski tidak signifikan dibandingkan dengan kenaikan kasus positif.

Pada pekan terakhir terdapat 91 kasus kematian yang meningkat tajam dibandingkan pekan sebelumnya yang berkisar 40 kematian. Bahkan dalam beberapa hari terakhir, angka kematian menyentuh lebih dari 20 kematian dalam sehari.

Sebanyak lima provinsi penyumbang tertinggi kasus positif mingguan bergeser dari pekan sebelumnya. Pada pekan ini Kalimantan Selatan menduduki lima provinsi tertinggi mencapai 610 kasus menjadi urutan kelima setelah DKI 19.000 kasus, Jawa Barat 7.000 kasus, Banten 4.000 kasus dan Jawa Timur 2.000 kasus.

DKI menjadi provinsi penyumbang angka kematian terbanyak dalam sebulan mencapai 29 jiwa, disusul Jawa Barat 11 kematian dan sisanya kurang dari tujuh kematian.

"Angka keterisian tempat tidur perawatan pasien di rumah sakit mulai mengalami peningkatan. DKI jadi yang tertinggi 12,93 persen, Kalimantan Selatan 12,79 persen dan Banten 11,85 persen," katanya.

Wiku mengatakan laju kasus COVID-19 di Indonesia relatif lebih rendah jika dibandingkan empat negara tetangga, yakni Jepang, Korea Selatan, Australia dan Singapura.

Per 31 Juli 2022, jumlah kasus di Jepang mencapai lebih dari satu juta kasus, Korsel 500 ribu kasus lebih, Australia hampir 300 ribu kasus dan Singapura mencapai 54 ribu kasus dalam sepekan.

Dia mengingatkan masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan serta mengakses layanan vaksinasi untuk memberikan perlindungan terhadap risiko jatuh sakit akibat COVID-19.