Surabaya Jadi Daerah Kasus Kematian COVID-19 Tertinggi
Ilustrasi (Irfan Meidianto/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Tim Pakar Satgas Penanganan COVID-19 Dewi Nur Aisyah menyebut Kota Surabaya menjadi daerah dengan angka kematian akibat COVID-19 tertinggi dari 512 kabupaten/kota se-Indonesia.

Data ini diungkapkan berdasarkan hasil analisis mingguan Tim Pakar Satgas COVID-19. Data perkembangan COVID-19 yang dianalisis sampai dengan tanggal 16 Agustus.

"Peringkat pertama kabupaten/kota dengan angka kematian tertinggi berada di Surabaya. Angka kematian dari seluruh kasus positif sebesar 8,62 persen," kata Dewi dalam diskusi di Graha BNPB, Jakarta Timur, Rabu, 19 Agustus.

Meski secara akumulatif angka kematian tinggi, ada tren penurunan angka kematian dalam 3 minggu terakhir. Kemudian, angka kesembuhan di Kota Surabaya juga telah menaik hingga 74,68 persen. 

Sementara, kasus aktif di Surabaya sampai saat ini hanya tinggal 16,70 persen. Kasus aktif dalam hal ini adalah orang terkonfirmasi positif COVID-19 yang masih menjalani perawatan atau isolasi mandiri di rumah.

"Kenapa angka kematian tinggi? ini kebnayakan berasal dari di awal awal, sampai dengan intervensi menambah rumah sakit rujukan. Akhirnya, kesembuhan di Kota Surabaya juga dalam beberapa pekan terakhir ini menaik dengan cukup tajam," ungkap Dewi.

Setelah Surabaya, daerah yang memiliki angka kematian tertinggi lainnya adalah Kota Semarang dengan angka kematian 6,27 persen, Kota Banjarmasin dengan 5,39 persen, Kota Palembang dengan 4,94 persen.

Kemudian, Kota Medan dengan angka kematian 4,32 persen, kota Makassar dengan 4,02 persen, Jakarta Pusat dengan 3,29 persen, Kota Depok dengan 3,21 persen, Kota Jayapura dengan 1,32 persen, dan Kota Denpasar dengan 1,03 persen.